KABUL (Arrahmah.com) – Taliban mengonfirmasi pada Rabu (1/9/2021) bahwa Pemimpin Tertinggi kelompok itu Mullah Hibatullah Akhundzada akan menjadi otoritas tertinggi di negara itu dan seorang presiden atau perdana menteri akan menjalankan negara di bawah otoritasnya, menurut outlet berita Afghanistan ToloNews.
Kelompok itu mengatakan diskusi tentang pembentukan pemerintahan baru telah diselesaikan dan mereka akan segera membuat pengumuman.
“Konsultasi hampir selesai tentang pemerintahan baru, dan diskusi yang diperlukan juga telah diadakan tentang kabinet. Pemerintah Islam yang akan kami umumkan akan menjadi model bagi rakyat,” kata Anamullah Samangani, anggota komisi budaya Taliban, lansir Al Arabiya.
Dia menambahkan: “Tidak ada keraguan tentang kehadiran Amirul Mukminin (Akhundzada) di pemerintahan. Dia akan menjadi pemimpin pemerintahan dan seharusnya tidak ada pertanyaan tentang ini.”
Menurut beberapa pengamat, model pemerintahan Taliban tampaknya mengikuti model Iran.
Di Iran, mereka memiliki presiden dan kabinet, pemimpin tertinggi adalah otoritas agama yang memegang jabatan tertinggi di negara itu dengan kekuasaan untuk mendikte kebijakan, mengesampingkan undang-undang dan mengesampingkan presiden. Dia memiliki keputusan akhir dalam semua masalah negara.
Pengamat politik Afghanistan dikutip oleh ToloNews mengatakan: “Nama sistem baru seharusnya bukan republik atau imarah. Ini harus menjadi sesuatu seperti pemerintahan Islam. Hibatullah harus berada di puncak pemerintahan, dan dia tidak akan menjadi presiden. Dia akan menjadi pemimpin Afghanistan. Di bawahnya akan ada perdana menteri atau presiden yang akan bekerja di bawah pengawasannya.” (haninmazaya/arrahmah.com)