Konfirmasi mengenai syahidnya, Insha Allah, Amir Supyan (Supyan Abdullayev), salah satu komandan yang paling berpengalaman Mujahidin Kaukasus, seorang mentor pemuda Muslim, seorang guru dan pendidik Mujahidin, pendamping terdekat Amir Dokka Abu Usman, telah datang.
Supyan mulai terjun ke medan jihad pada 26 November 1994, hari ketika kolom lapis baja Kantemirov Rusia dan divisi Taman pertama kali memasuki Grozni (Jokhar) di bawah bendera yang disebut dengan “kekuatan oposisi”.
Pertempuran pertama Supyan terjadi di dekat Gedung Pers dan kamp militer dalam Jamaah militer Islam yang baru dibentuk, dan menjadi batalion Islam pertama saat itu.
Ada ratusan pertempuran sejak saat itu, termasuk pertempuran berdarah untuk Grozni pada tahun 1994, 1995, 1996 dan 1999.
Serangan berani pada posisi pasukan penjajah Rusia di pabrik garmen, dan kekalahan mereka pada hari-hari pertama pertempuran Grozny, oleh sebuah detasemen kecil yang terbentuk dari buruh kecul dan sukarelawan anak-anak desa, membawa Supyan diangkat menjadi komandan, instruktur dan penyelenggara perang atas bakatnya.
Lalu ada pertempuran lainnya. Korban luka, kematian dari kerabat dan saudara dalam jihadnya, hari-hari tersulit di pengadilan dan kekalahan, kemenangan dan sukacita juga kerugian pernah dirasakannya. Selalu tenang, bijaksana, tersenyum, baik hati, namun keras dan tegas terhadap musuh.
Guru berpengalaman dan seorang komandan, Supyan telah melatih ratusan Mujahid muda dengan urusan militer, Islam dan Jihad.
17 tahun terakhir hidupnya dari 26 November 1994 hingga 28 Maret 2011 ia habiskan untuk Jihad. Dia adalah salah satu pria yang tidak pernah meminta bantuan, namun datang untuk membantu, tidak pernah mengeluh, tetapi selalu siap untuk berbagi kesengsaraan dan kesedihan dengan orang lain. Dan dia tidak pernah, tidak pernah menyerah…!
Ayahnya dengan hormat memanggilnya Mujahidin di Chechnya dan Ingushetia.
Seorang Wahhabi, itulah yang sering disebut oleh musuh. Musuh marah karena salah satu nama terbesar dari Yang Maha Kuasa-al Wahhab (artinya pemberi)-dengan demikian membuktikan dengan bahasa mereka sendiri bahwa Supyan benar-benar seorang hamba Allah, yang dilimpahkan kesyahidan di tempat tertinggi di surga, Jannatul Firdaus, Insha Allah.
(haninmazaya/arrahmah.com)