DOHA (Arrahmah.com) – Syaikh Tamin Bin Hamad bin Khalifa Ali Tsani, Amir Qatar, mengatakan bahwa serangan “Israel” ke Masjid al Aqsha dan yahudisasi al Quds serta penodaan tempat-tempat suci menjadi tanggung jawab besar masyarakat internasional dan Arab, pada Selasa malam (9/12/2014). Terlebih aksi pelanggaran HAM, penindasan terhadap penduduk asli Palestina dan praktek-praktek kebijakan apartheid yang terus dilakukan terhadap mereka, harus dihentikan, sebagaimana dilansir Pusat Informasi Palestina, Rabu (10/12).
Amir Qatar menyatakan hal tersebut dalam KTT Teluk ke-35 yang diadakan di ibukota Qatar, Doha. Pertemuan ini membahas problematika yang dihadapi negara-negara Teluk, terutama integrasi militer dan keamanan antar negara-negara Teluk dan dampak menurunnya harga minyak.
Ia menyatakan bahwa aksi terorisme “Israel” telah mengancam stabilitas Teluk, menciptakan kekecewaan kawasan dan menghancurkan kesempatan proses perundingan dengan Palestina. Kejahatan “Israel” menjadikan solusi dua Negara hanya menjadi slogan tanpa subtansi yang [tentu] tidak bisa dilaksanakan.
“Dunia Arab dan Islam harus mengambil sikap tegas dan kuat untuk membela tempat-tempat suci Ummat, terutama di kota al Quds, melindunginya dan memberikan bantuan yang semestinya untuk mendukung upaya rakyat Palestina dalam menghadapi serangan permusuhan “Israel”,” tegasnya.
Amir Qatar mengingatkan bahwa sikap diam masyarakat internasional terhadap praktik-praktik ilegal “Israel” merupakan kejahatan “maha” besar terhadap kemanusiaan. (adibahasan/arrahmah.com)