JAKARTA (Arrahmah.com) – Abu Yahya dalam rubrik berjudul “Mendiskusikan Suriah? tanggapan rencana diskusi dr Joserizal dan ustadz Irfan S Awwas” pada rubrik kontribusi di arrahmah.com, Sabtu, 13 Sya’ban 1434 H / 22 Juni 2013 15:2 menulis, ” Awalnya saya hanya prihatin dengan dr. Joserizal selaku pribadi. Bagaimana, tokoh yang sudah dikenal sebagai ikon relawan kemanusiaan, tiba-tiba membahas masalah Suriah dari sisi politik kepentingan dan konspirasi belaka. Lalu, apa arti puluhan ribu korban yang sudah terkorban sia-sia? Apakah mereka tidak berhak kita tolong hanya karena statusnya sebagai korban konspirasi Amerika? Sebelumnya saya meyakini dr. Joserizal itu anti Amerika. Namun dalam masalah Suriah, entah mengapa sikap keduanya setali tiga uang: sama-sama membiarkan rakyat Suriah jadi korban tanpa mau berbuat kongkrit untuk mencegahnya.” Tulis pria yang pernah menjadi relawan Suriah ini.
Selanjutnya dia juga menulis, “Tanpa mengurangi rasa hormat kepada MER-C sebagai lembaga kemanusiaan yang telah banyak berkiprah demi kepentingan umat Islam, jujur, kali ini terpaksa saya harus sampaikan kekecewaan kepada lembaga tersebut. Masacre di Suriah sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Tetapi mengapa ajakan untuk berbagi data dan fakta baru disampaikan sekarang? Lalu apakah bijak, di saat sedemikian parahnya tragedi kemanusiaan yang terjadi, kemudian mengadakan sebuah diskusi hanya untuk “mengungkap akar permasalahan” saja? Sementara, pada saat yang sama, tanpa embel-embel ideologi ataupun sekte, relawan dari Barat hingga Timur sudah berbicara dalam bentuk amal yang nyata. Bahkan dengan risiko kematian sekalipun.” Kritiknya terhadap Mer-C
Tulisan ini diaminkan oleh Amir Majelis Mujahidin ustadz Muhammad Thalib. Kepada arrahmah.com Sabtu (22/6/2013), dia mengatakan bahwa “Majelis Mujahidin ingin mengingatkan rakyat Indonesia agar tidak terprovokasi omongan dr. Jose sehingga kaum muslimin Indonesia tidak mau membantu penderitaan umat Islam Suriah yang dibombardir Bashar Asad karena dikesankan sebagai kaki tangan Zionis.”
Pada kesempatan itu dia juga mengungkapkan, “Majelis Mujahidin menempatkan Bashar Asad sebagai penjahat terhadap rakyatnya sendiri yang harus dienyahkan dari kursi kekuasaan Suriah.” Kata ustadz.
Adapun kritik ustadz Thalib terhadap Mer-C adalah “Slogan MER-C yang selama ini mempesona kaum muslimin Indonesia terbukti menjadi alat menipu umat Islam Indonesia.” pungkasnya.
(azmuttaqin/arrahmah.com)