(Arrahmah.com) – Jabhah Nushrah diakui oleh semua kawan dan lawan sebagai kelompok jihad muslim sunni yang paling keras menghajar pasukan rezim Nushairiyah Suriah. Kepeloporan, keberanian, keteguhan dan keahliannya di medan jihad telah dikenal oleh seluruh rakyat muslim Suriah lewat operasi-operasi mereka selama hampir dua tahun berjalannya revolusi.
Media massa resmi rezim Nushairiyah Suriah, media massa sekuler rezim-rezim Arab dan media massa Barat senantiasa berusa mencitrakan buruk Jabhah Nushrah. Namun semua rakyat dan elemen revolusi Suriah mengakui Jabhah Nushrah adalah saudara mereka dan bagian tak terpisahkan dari diri mereka.
Jabhah Nushrah dikenal gigih memperjuangkan cita-cita daulah Islam dan penerapan syariat Allah di negeri Syam. Struktur organisasi dan seleksi anggotanya sangat ketat, sehingga beredar kabar bahwa Jabhah Nushrah adalah organisi jihad yang sangat tertutup. Terlebih Jabhah Nushrah menjauhi sorotan dan publikasi media massa umum.
Walau dikenal sebagai “organisasi tertutup”, Jabhah Nushrah dikenal sangat lekat dan akrab dengan rakyat muslim Suriah. Kegiatan dakwah, bantuan pangan, bantuan medis dan pelayanan-pelayanan sosial lainnya selalu dilakukan oleh Jabhah Nushrah terhadap rakyat muslim Suriah.
Di medan jihad, Jabhah Nushrah selalu menjalin kerja sama dan koordinasi yang baik dengan kelompok-kelompok jihad, baik kelompok jihad Islam murni maupun kelompok-kelompok jihad dalam mujahidin Tentara Bebas Suriah (FSA).
Jabhah Nushrah terlibat koordinasi dan kerja sama yang erat dengan jama’ah-jama’ah jihad Islam di Suriah, terutama dengan Jama’ah Ahrar asy-Syam, Harakat al-Fajr al-Islamiyah, Kataib al-Muhajirin yang menghimpun para mujahidin Chechnya, Majlis Syura al- Mujahidin dan Jabhah al-Islamiyah as-Suriyah.
Jauh dari klaim-klaim sepihak dan tudingan media massa sekuler, Jabhah Nushrah juga menjalin koordinasi dan kerja sama yang erat dengan brigade-brigade mujahidin FSA. Di propinsi Aleppo, Jabhah Nushrah bekerja sama dengan mujahidin Brigade At-Tauhid FSA. Di propinsi Idlib, Jabhah Nushrah bekerja sama dengan mujahidin Brigade At-Tauhid FSA dan Brigade Daud FSA. Di propinsi-propinsi lainnya, hal serupa dilakukan oleh Jabhah Nushrah dengan kesatuan-kesatuan mujahidin FSA setempat.
Pada hari Rabu, 29 Jumadil Ula 1434 H bertepatan dengan 10 April 2013 M, Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha’ sebagai sayap media mujahidin Jabhah Nushrah merilis pesan audio pemimpin umum Jabhah Nushrah, Syaikh Abu Muhammad al-Jaulani. Dalam pesan audio berjudul “Haula Saahat asy-Syam” (Seputar Kondisi Medan Jihad Syam) tersebut, Syaikh al-Jaulani menegaskan bahwa daulah Islam di Syam ditegakkan atas usaha semua kelompok mujahidin Suriah, para ulama ahlus sunnah wal jama’ah yang kredibel dan para mujahidin muhajirin dari berbagai negara kaum muslimin.
“Kemudian, daulah Islam di Syam dibangun di atas lengan-lengan (peranan) semua pihak tanpa menyingkirkan satu pihak politis manapun yang ikut bersama dengan kami dalam jihad dan peperangan di negeri Syam, yaitu para kelompok-kelompok jihad, para ulama kredibel dari kalangan ahlus sunnah wal jama’ah dan para saudara kita kaum muhajirin.” kata syaikh al-Jaulani.
Jabhah Nushrah bukanlah kelompok jihad Islam yang arogan. Walau secara resmi berbai’at kepada tanzhim Al-Qaeda internasional dan Amirnya Syaikh Aiman az-Zhawahiri, Jabhah Nushrah menyadari posisinya sebagai satu bagian saja dari sekian banyak kelompok jihad di Suriah. Jabhah Nushrah merupakan bagian dari umat Islam Suriah. Jabhah Nushrah menyerukan persatuan, koordinasi dan kerja sama dengan seluruh kelompok jihad Suriah dan ulama ahlus sunnah Suriah. (muhibalmajdi/arrahmah.com)