KAUKASUS (Arrahmah.com) – Amir Imarah Kaukasus, Dokka Abu Usman, membuat pernyataan khusus sehubungan dengan teror terus menerus dan pembunuhan warga sipil yang dilakukan oleh pasukan penjajah Rusia di Imarah Kaukasus, seperti dilansir KC pada Rabu (3/7/2013).
Amir Dokka menyatakan bahwa inisiatif perdamaian Imarah Kaukasus untuk menghentikan operasi militer di jantung Rusia malah dianggap oleh Moskow sebagai kelemahan, bukan sebagai niat baik.
Penjajah Rusia dan antek-antek mereka mengintensifkan penganiayaan terhadap warga sipil Muslim dan meningkatkan jumlah warga sipil yang mereka bunuh.
Dalam hal ini, Amir Dokka Abu Usman menyatakan bahwa mulai sekarang, akan dilancarkan kembali serangan di jantung Rusia. Pada saat yang sama, Amir Dokka juga menekankan bahwa operasi tersebut akan menargetkan rezim Rusia yang berkuasa.
“Imarah Kaukasus adalah bagian dari Jihad global … Inisiatif perdamaian dari Imarah Kaukasus dalam menghentikan operasi militer di wilayah Rusia ditafsirkan oleh Moskow sebagai kelemahan, bukannya sebagai niat baik … Para kafir dan murtad telah meningkatkan penganiayaan mereka terhadap umat Islam yang damai dan telah meningkatkan jumlah warga sipil yang mereka bunuh,” katanya.
Amir Dokka Abu Usman juga mendesak Mujahidin untuk tidak membiarkan Olimpiade berlangsung di Sochi di atas tulang-belulang warga Kaukasus yang dibunuh Rusia.
“Kita tahu bahwa di atas tulang nenek moyang kita, di atas tulang-tulang banyak … banyak umat Islam yang meninggal dan dimakamkan di wilayah sepanjang Laut Hitam kita, sekarang mereka berencana untuk menggelar Olimpiade. Kita, sebagai Mujahidin, tidak boleh membiarkan ini terjadi dengan segala cara,“ kutip AFP dari Moskow. (banan/arrahmah.com)