BALKH (Arrahmah.id) – Syaikh Hibatullah Akhundzada, amir Imarah Islam Afghanistan, bertemu dengan para pejabat lokal dari provinsi Samangan, para ulama, dan para tetua suku, menekankan pentingnya persatuan di antara masyarakat dan perlunya menghindari perpecahan etnis, bahasa, dan daerah.
Dalam sebuah pernyataan, Direktorat Informasi dan Kebudayaan Samangan melaporkan bahwa amir Imarah Islam mendesak para pejabat untuk secara ketat menegakkan hukum Islam dan keputusan-keputusan syar’i. Pernyataan tersebut juga mencatat bahwa Syaikh Hibatullah Akhundzada menyoroti perpecahan internal dan feodalisme sebagai akar penyebab kemalangan negara tersebut selama beberapa dekade terakhir, lansir Tolo News (3/9/2024).
“Amirul Mukminin (Semoga Allah melindunginya) menekankan untuk menjaga persatuan dan menghindari prasangka bahasa, etnis, dan geografis. Beliau menyerukan kepada semua pejabat untuk tekun dalam menegakkan hukum dan keputusan Islam, bekerja untuk mendekatkan masyarakat kepada sistem Islam, dan dalam keadaan apa pun tidak mempercayakan tanggung jawab kepada mereka yang tidak memenuhi syarat,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Ismatullah Moradi, juru bicara gubernur Samangan, berbicara tentang pertemuan amir Imarah Islam dengan para pejabat lokal Samangan di Balkh, mengatakan: “Yang Mulia Amirul Mukminin (Semoga Allah melindungi dan menjaganya) melanjutkan kunjungannya ke provinsi-provinsi utara dan bertemu dengan para pejabat Samangan di provinsi Balkh. Dalam kunjungan ini, baik pejabat sipil maupun militer hadir, dan Syaikh Sahib memberikan rekomendasinya kepada para pejabat mengenai berbagai hal.”
Sementara itu, beberapa analis politik telah memberikan pandangan mereka mengenai kunjungan amir Imarah Islam baru-baru ini ke provinsi-provinsi utara.
Moeen Gul Samkani, seorang analis politik, mengatakan kepada Tolo News: “Kunjungan-kunjungan ini memiliki efek positif. Mereka menunjukkan bahwa pemimpin bersedia untuk terlibat dengan rakyatnya dan terlihat oleh publik. Meskipun ia mungkin hanya bertemu dengan beberapa orang terpilih, akan lebih berdampak jika ia memperluas pertemuan-pertemuan ini ke khalayak yang lebih luas.”
Sayed Akbar Sial Wardak, seorang analis lainnya, mengatakan: “Jika pertemuan-pertemuan ini memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk secara terbuka mendiskusikan keprihatinan mereka dengan Amirul Mukminin, dampaknya akan jauh lebih besar dan dapat mendorong reformasi yang berarti di dalam lembaga-lembaga pemerintah.”
Amir Imarah Islam sebelumnya telah mengunjungi provinsi Faryab dan Jawzjan, di mana ia menekankan perlunya penegakan hukum Islam yang ketat selama diskusi dengan para pejabat lokal, ulama, dan tetua suku. (haninmazaya/arrahmah.id)