KANDAHAR (Arrahmah.id) – Syekh Hibatullah Akhundzada, amir Imarah Islam Afghanistan, mendesak rakyat Afghanistan untuk mengesampingkan perbedaan mereka selama pidato salat Idul Adha di Masjid Eidgah di Kandahar.
Dalam sebuah rekaman audio yang dikaitkan dengan dirinya dan diperoleh oleh Tolo News, ia membandingkan menciptakan perselisihan dengan taktik jahat Firaun, dan menyatakan bahwa ia tidak akan menolerir perpecahan di antara warga Afghanistan.
Syekh Hibatullah Akhundzada berkata: “Saudara-saudara, terimalah wabah ini, tetapi jangan perpecahan, karena perpecahan adalah penyakit yang paling buruk. Saya tidak menginginkan perpecahan di antara warga Afghanistan. Jika sekelompok orang menyingkirkan saya, saya akan senang, tetapi saya tidak akan senang dengan perpecahan di antara mereka.”
Dalam pidatonya, pemimpin Imarah Islam tersebut mengajak masyarakat untuk bersaudara dan bersatu.
Ia mengatakan bahwa sistem yang berlaku di Afghanistan saat ini adalah dari Ilahi dan halal.
Syekh Hibatullah juga menyerukan kepada rakyat Afghanistan untuk mendukung Imarah Islam.
Pemimpin Imarah Islam tidak menyebutkan pembukaan kembali sekolah dan universitas untuk perempuan dalam pidatonya. (haninmazaya/arrahmah.id)