KABUL (Arrahmah.id) – Dalam pidatonya di Kandahar, amir Imarah Islam Afghanistan mendesak semua pejabat di pemerintahan sementara untuk menghindari diskriminasi dan prasangka etnis demi melestarikan sistem Islam di negara tersebut, dan untuk mempertimbangkan keadilan dalam keputusan mereka.
Syekh Hibatullah Akhundzada, yang berbicara pada upacara yang menandai ulang tahun ketiga kembalinya kekuasaan Imarah Islam di negara itu, mengatakan bahwa dengan berlalunya waktu, sistem Islam di negara itu menjadi lebih kuat, dan pasukan Imarah Islam tidak boleh lalai.
Menurut amir Imarah Islam, sistem Syariah diberlakukan di negara ini, dan hak-hak semua Muslim dijaga, lansir Tolo News (15/8/2024).
Syekh Hibatullah Akhundzada mengatakan, “Di masa lalu, orang-orang memulai persaingan dan konflik atas posisi dan kekuasaan, menciptakan faksi-faksi, prasangka etnis, diskriminasi, dan kedaerahan, dan setiap orang menciptakan pemerintahan mereka sendiri. Jauhkanlah diri kalian dari hal-hal seperti itu.”
Amir Imarah Islam juga meminta para pejabat Imarah Islam untuk memperlakukan semua warga negara secara setara.
Amir Imarah Islam berkata: “Tegakkanlah keadilan. Pertama, terapkan perintah Allah pada diri Anda sendiri, kemudian pada anak-anak Anda, kerabat, dan seluruh rakyat, tanpa membeda-bedakan.”
“Menerapkan keadilan dalam masyarakat Afghanistan memperkuat fondasi pemerintah dan memperpanjang umurnya,” kata Fazl Rahman Orya, seorang analis politik, kepada Tolo News.
Di bagian lain pidatonya, amir Imarah Islam ini menekankan kemerdekaan Palestina dan menyerukan diakhirinya konflik di Palestina. (haninmazaya/arrahmah.id)