KAUKASUS (Arrahmah.com) – Situs Kavkaz Center (KC) berhasil mewawancarai amir Imarah Kaukasus, Dokka Abu Usman. Ia berkomentara mengenai perkembangan terbaru di Kaukasus dan dunia, berikut wawancara lengkapnya :
KC : Awal musim semi ini telah ditandai dengan jatuhnya korban di kalangan Mujahidin Imarah Kaukasus. Komandan terkemuka dari Imarah Kaukasus-Amir Supyan, Amir Hassan, Amir Andullah dan lainnya telah syahid (Insha Allah). Ini adalah korban pasti yang telah dikonfirmasikan. Dapatkah kami mengatakan bahwa Mujahidin melemah?
Dokka Abu Usman : Korban yang telah berjatuhan tidak melemahkan kami dan tidak akan melemahkan kami di masa depan, insha Allah. Perang adalah mustahil tanpa korban. Sejak 1999, kami kehilangan banyak amir dan komandan kami, tapi jihad tidak berhenti, namun sebaliknya, semakin meluas dan menguat. Generasi Mujahidin berganti satu sama lainnya. Pemuda yang baru datang, menggantikan sang almarhum. Semakin banyak pemuda yang ingin begabung dengan Mujahidin, namun sayangnya kami tidak bisa menerima semua pendatang baru.
Hal lain adalah bahwa karena korban telah berjatuhan, kami harus benar-benar merencanakan semuanya, mengubah strategi di lapangan. Namun itu tidak berarti bahwa relatif tenang, misalnya, di Ingushetia, memberi kesaksian mengenai melemahnya posisi Mujahidin.
Di satu tempat, aktivitas Mujahidin dapat dikurangi karena alasan taktis dan di tempat lain, mereka bisa meningkat. Ada yang relatif tenang seperti di Nalchik, namun serangan sabosate utama dapat dilakukan di Vladivostok. Kami menganggap Imarah Kaukasus dan Rusia menjadi teater tunggal perang.
Kami tidak terburu-buru. Jalan itu telah dipilih dan kami tahu tugas kami dan kami tidak akan kembali, insha Allah dari jalan ini. Hari ini, medan perang bukan hanya di Chechnya dan Imarah Kaukasus, tapi juga di seluruh Rusia. Situasi ini terlihat oleh semua orang yang memiliki mata. Jihad menyebar, mantap dan pasti di semua tempat.
Aku sudah menyebutkan bahwa semua perbatasan adalah buatan, pembagian admistratif yang dibuat oleh thagut, tidak berarti apa-apa bagi kami. Hari-hari ketika kami ingin memisahkan diri dan bermimpi membangun Chechnya Kuawait kecil di Kaukasus sudah berakhir. Sekarang, ketika Anda mengatakan kepada Mujahid muda tentang kisah ini, mereka terkejut dan ingin memahami bagaimana rencana tersebut berkaitan dengan Qur’an dan Sunnah.
Alhamdulillah! Terkadang saya berpikir bahwa Allah telah memanggil semua pemuda untuk berjihad, sehingga kami, generasi yang lebih tua, tidak bisa menyimpang dari jalan yang benar. Sekarang kita tahu bahwa kita tidak boleh terbagi dan harus bersatu dengan saudara-saudara kita sesama Islam. Kami harus merebut kembali Astrakhan, Idel-Ural, Siberia, ini adalah tanah Muslim. Dan kemudian, jika Allah berkenan, kami akan menaklukkan Moskow.
KC : Seperti yang Anda tahu, Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka telah mampu membunuh Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah. Ada pernyataan atas nama Al Qaeda yang diposting di internet, yang menyatakan kesyahidan amir mereka. Apa penilaian Anda terhadap apa yang terjadi? Amerika Serikat mengatakan bahwa kematian syaikh Usamah akan berdampak (positif) bagi situasi seluruh dunia.
Dokka Abu Usman : Jika kematian Syaikh Usamah telah dikonfirmasikan, maka kami hanya akan mengatakan kata-kata dari kitab suci Al Qur’an : Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.
Kami meminta kepada Allah agar Dia menerima kesyahidan Syaikh bin Ladin, karena ia telah meninggalkan kekayaan dan kehidupan duniawinya demi melindungi Islam. Dan itu adalah tujuan besar.
Berkenaan dengan pertanyaan apakah kematian bin Ladin akan mempengaruhi situasi dunia, saya berpikir bahwa orang-orang kafir tidak percaya diri bahwa kehidupan mereka akan menjadi lebih mudah. Menurut semua tanda, jelas bahwa dunia dalam situasi kematian para pemimpin Jihad tidak akan menghentikan proses kebangkitan Islam.
Perkembangan tersebut akan maju, terlepas dari fakta jika Amerika Serikat, Rusia dan PBB menginginkannya atau tidak.
Kita semua melihat bahwa dunia telah berubah banyak.
Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, kebangkitan ummat Islam dari hibernasi telah menjadi begitu jelas dan meluas. Mujahidin dan ulama yang benar telah beroperasi lebih dari sebelumnya serentak di berbagai wilayah dunia, mendukung satu sama lain dan mewujudkan tujuan bersama. Muslim lainnya turun ke jalan dan menyatakan dukungan mereka terhadap Mujahidin, menuntut untuk mengembalikan syariat Islam.
Dan sebagai jawaban, orang-orang kafir menakutkan publik dengan pernyataan bahwa Al Qaeda diduga telah aktif di Kaukasus, Filipina, Yaman dan Somalia.
KC : Dalam hal ini, kami ingin mendengar pendapat Anda tentang apa yang disebut “revolusi Arab”. Beberapa ahli mengatakan bahwa revolusi ini diprakarsai oleh negara-negara Arab.
Dokka Abu Usman : Untuk Barat, perkembangan ini adalah sebagai kejutan bagi rezim-rezim Arab. Hla ini jelas, dan itu adalah omong kosong semua direncanakan Amerika di sini dan CIA beraksi di sana…
Allah, segala puji baginya, mengguncang rezim yang dengan keinginanNYA telah menghinakan para thagut yang berkuasa selama bertahun-tahun dan menghina agama dan menghinakan kaum Muslimin.
Dan itu adalah masalah lain bahwa negara Barat mencoba menggunakan gelombang “revolusi Arab”. Dan mereka berhasil melakukannya walaupun tidak di semua tempat.
Saat ini, semua belum jelas dan tidak jelas bagaimana peristiwa akan terungkap selanjutnya.
Semua orang melihat hari ini bagaimana Amerika dan negara Barat lainnya mengkhianati sekutu mereka, boneka mereka dan orang-orang yang setia melayani mereka selama bertahun-tahun. Subhanallah, para diktator yang mencari kebesaran dari kafirin, sementara semua kemuliaan hanya milik Allah dan Rasul NYA. Sekarang majikan menolak mereka dan meninggalkan mereka yang akan dilahap oleh orang banyak.
Waktunya telah tiba bagi runtuhnya rezim-rezim diktator yang telah diperingatkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan itu telah jelas terlihat.
Bahkan jika orang-orang kafir mengelola para boneka baru mereka, saya yakin bahwa tidak akan ada kontrol dari mantan rezim diktator di negara-negara itu sekarang. Sebuah situasi yang sama sekali baru muncul di depan mata kita, Allah membuka peluang baru bagi Muslim.
Masalah lain adalah bagaimana kesempatan ini akan digunakan oleh kaum Muslimin. Karena Allah tidak akan merubah kondisi suatu kaum kecuali mereka merubahkan sendiri.
Saat ini, terdapat keadaan yang membingungkan di Libya, meskipun menurut informasi yang masuk, kelompok Mujahidin telah beroperasi di sana. Ada harapan bahwa mereka akan dapat memimpin ummat Islam.
Tidak ada informasi yang memadai tentang situasi di Mesir dan Tunisia. Kami berharap untuk yang terbaik, tapi saat ini, sayangnya, berita tersebut sampai kepada kami bahwa beberapa Jamaah terkenal sekali lagi akan memainkan permainan “Demokrasi Islam”.
Di Suriah, seperti yang tampak baru mulai terungkap. Ada kerusuhan di Aljazair, Maroko dan Yordania.
Mungkin, peristiwa yang paling menarik, dari semua negara Arab, dapat diharapkan di Yaman, di mana posisi Mujahidin yang paling menjanjikan dan dari mana gerakan militer yang serius dapat mulai.
Satu-satunya hal yang bisa saya katakan dengan pasti adalah bahwa jika tidak ada angkatan bersenjata Muslim, tidak ada jihad dan tiak ada perjuangan, tak seorang pun akan memungkinkan kita untuk membangun Syariah Allah. Kalau mungkin, itu sudah akan dilakukan oleh Nabi (saw). (haninmazaya/arrahmah.com)