ABYAN (Arrahmah.com) – Menurut sumber-sumber situs Islam, salah satu amir Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP), Syeikh Adil al-Abab mengatakan dalam pidatonya bahwa Amir AQAP, Syeikh Abu Basir Al-Wahishi, memerintahkan untuk mengirimkan Mujahidin dari Imarah Abyan.
Hal ini dilaporkan bahwa unit tempur Al Qaeda (beberapa sumber mengatakan sampai batalion) akan tiba di kota Dammaj di provinsi Saada untuk membantu saudara-saudara mereka yang tertindas yang diserang oleh militan Syiah Rafidah.
Menurut Syeikh Adil al-Abab, Mujahidin AQAP siap menyediakan senjata, amunisi dan untuk melaksanakan pelatihan dan persiapan kelas untuk setiap relawan Muslim dari Imarah Abyan yang ingin pergi berjihad ke provinsi Saada.
Informasi tentang berita ini terdapat dalam forum Ansar dan edisi Arab Al-Khalig, seperti yang dilansir Kavkaz Center.
Berta ini diterbitkan pada 5 Desember lalu oleh situs kelompok intelijen SITE yang berbasis di Washington DC, yang memantau “ancaman” Jihad di seluruh dunia.
Angkatan bersenjata AQAP telah berjanji untuk mengambil tindakan tegas dan melakukan segala kemungkinan untuk meringankan pengepungan di kota Dammaaj.
Pada 2 Desember dilaporkan bahwa geng Rafidah menyerang madrasah dan bangunan lain di kota tersebut, menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai sekitar 50 lainnya.
Para korban musyrikin adalah Muslim dari Amerika Serikat, Perancis, Indonesia dan Rusia yang datang ke kota tersebut untuk belajar.
Menurut laporan, militan syiah bersenjata lebih baik dan unggul. Namun, Mujahidin AQAP tidak gentar dan satu-satunya kelompok yang merespon seruan dari Dammaaj untuk membantu adalah Mujahidin AQAP.
Menurut Reuters, mereka telah memiliki RPG, tank dan artileri. Sementara itu pihak Muslim melakukan perlawanan hanya dengan menggunakan senapan konvensional.
Sebelumnya kaum Sunni berusaha untuk menerima perjanjian damai dengan militan Syiah, tetapi berita terakhir, mereka terus melakukan pembantaian.
Selain itu, para ulama Saudi yang meyakini bahwa Jihad melawan orang-orang kafir di Afghanistan dan Irak “bukanlah berdasarkan syariah” dan menyebut para Mujahidin Al Qaeda sebagai “Khawarij”, berjuang di jalan setan (semoga Allah melindungi Ummat Islam dari delusi tersebut), tidak mengeluarkan fatwa apapun terkait serangan Syiah di Yaman.
Perhatian dapat ditarik dengan fakta bahwa tidak satupun dari para penguasa Arab yang mana Murji’ah menyatakan sebagai penguasa sah kaum Muslimin, tidak memberikan dukungan apapun.
Selain itu, provinsi Sadaa berlokasi sangat dekat dengan perbatasan Saudi dan pemimpin Saudi sangat memiliki kesempatan penuh untuk mengirimkan bantuan ke Dammaaj dan menghentikan pertumpahan darah, tetapi mereka tidak mengambil tindakan apa-apa dan nampaknya tidak akan mengambil tindakan apapun.
Satu-satunya yang menanggapi panggilan untuk membantu adalah Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab. (haninmazaya/arrahmah.com)