YAMAN (Arrahmah.com) – Sebuah video yang dirilis oleh Al-Qaeda di Semenanjung Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) pada akhir Maret telah menarik perhatian di media. Video yang berjudul The First Heavy Rain itu menampilkan dua pemimpin AQAP, beserta mujahidin yang meloloskan diri dari penjara Yaman pada bulan Februari 2014.
Syaikh Nasir Al-Wuhayshi, yang merupakan amir AQAP, terlihat tengah berbicara dalam sebuah pertemuan yang dihadiri lebih dari 100 orang. “Saudara-saudaraku, saat ini para salibis masih mempunyai banyak rencana, jadi kita harus ingat bahwa kita selalu melawan musuh terbesar, para pemimpin kafir, dan kita harus menggulingkan para pemimpin itu, kita juga harus menghancurkan salib, dan pembawa salib terbesar adalah Amerika.” tegasnya.
Syaikh Ibrahim Ar-Rubaish, seorang warga Saudi yang pernah ditahan di Guantanamo dan sekarang berperan sebagai pejabat tinggi syariah di AQAP, juga berbicara dalam video tersebut. Syaikh Ibrahim bersyukur atas kebebasan baru yang didapatkan oleh sejumlah mujahidin, termasuk yang terlihat dalam video itu, tetapi dia menyesalkan fakta bahwa ada beberapa mujahidin yang masih dipenjarakan di Guantanamo dan di tempat lainnya.
Video tersebut telah memicu minat media karena menunjukkan kekuatan AQAP di Yaman. Syaikh Nasir adalah orang yang diburu dan dia masuk dalam daftar mujahid yang paling dicari oleh Amerika dan dijadikan target potensial untuk serangan drone salibis. Namun, dia merasa cukup nyaman di negara asalnya untuk memimpin pertemuan para mujahidin yang merupakan pengikutnya.
Syaikh Nasir dulunya menjabat sebagai pembantu Syaikh Usamah bin Ladin dan setelah peristiwa yang penuh berkah 9/11 dia berlindung di Afghanistan. Kemudian dia berangkat ke Iran, tempat di mana dia ditahan, beberapa saat setelah Pertempuran Tora Bora. Akhirnya dia dipindahkan ke penjara Yaman, tetapi dia berhasil meloloskan diri dari penjara pada tahun 2006.
Al-Qaeda telah lama berusaha untuk mengobarkan jihad di negara-negara Muslim yang dianggap berpotensi untuk menjadi ladang jihad. Yaman dan Arab Saudi termasuk dalam daftar pertama negara yang menjadi target dalam operasi Al-Qaeda ini. Namun, gerakan “kontraterorisme” sengit di Arab Saudi yang dimulai pada tahun 2003 menghalangi upaya awal Al-Qaeda di Semenanjung Arab. Pada awalnya, Al-Qaeda juga bersusah payah untuk mendirikan sebuah jama’ah jihad skala penuh di Yaman. Namun pelarian yang lolos dari penjara seperti Syaikh Nasir dan tahanan Guantanamo yang baru kembali seperti Syaikh Rubaish telah mengisi posisi kepemimpinan Al-Qaeda di Semenanjung Arab dan memberikan kontribusi untuk kebangkitan Al-Qaeda.
Pada awal tahun 2009, Syaikh Nasir bersama mujahidin mengumumkan kebangkitan kembali AQAP, dan berbai’at kepada pemimpin senior Al-Qaeda Syaikh Aiman Az-Zhawahiri yang sebelumnya telah mengangkat Syaikh Nasir sebagai pimpinan tertinggi Al-Qaeda di Semenanjung Arab.
Pada musim panas 2013, Syaikh Aiman mengangkat Syaikh Nasir ke posisi amir Al-Qaeda. Penunjukan Syaikh Nasir untuk peran amir itu bersamaan dengan ancaman skala besar agar Amerika menutup kedutaannya di seluruh dunia. AS mengetahui ancaman ini ketika intelijen mendapatkan video komunikasi Syaikh Aiman, melalui sistem berbasis internet yang kompleks, bersama dengan lebih dari 20 anak buahnya, termasuk Syaikh Nasir.
Amir Al-Qaeda bertindak sebagai fungsi inti dalam kelompok tersebut. Peran itu sebelumnya dipegang oleh mujahid senior Asia Selatan. Menurut dokumen rahasia yang dirampas dari kediaman Syaikh Usamah, tugas yang dilakukan oleh amir Al-Qaeda termasuk mengkoordinasikan kegiatan militer dan media, serta berkomunikasi dengan daerah-daerah atau cabang-cabang Al-Qaeda, serta dengan sekutu seperti Taliban Afghanistan dan Pakistan.
Dalam video terbaru lainnya, Syaikh Abu Sulaiman Al-Muhajir, seorang petinggi dewan syariah di Jabhah Nusrah, menjelaskan bahwa Al-Qaeda juga memiliki pemimpin yang mengawasi organisasi di berbagai lokasi geografis, atau wilayah. Jabhah Nusrah adalah cabang resmi Al-Qaeda di Suriah.
“Al-Qaeda menyusun rencana dan strategi berdasarkan apa yang kita sebut Al-Qalim, atau lokasi,” kata Syaikh Sulaiman dalam video itu. Dan seorang pemimpin, yang telah berbai’at kepada Syaikh Aiman Az-Zhawahiri, dipilih untuk mengawasi masing-masing lokasi tersebut. Selain itu, Syaikh Sulaiman juga menjelaskan bahwa Al-Qaeda menunjuk pemimpin lain yang mengawasi semua lokasi tersebut, dan posisi ini disebut Mas’ul Al-Qalim.
Peran kepemimpinan Mas’ul Al-Qalim ini dijelaskan oleh Syaikh Sulaiman diisi oleh orang lain selain amir Al-Qaeda, menurut pejabat intelijen AS. Baik amir maupun Masul Al-Qalim, keduanya memiliki wakil untuk mendukung pekerjaan mereka.
Peran tersebut, dan apa yang mereka katakan tentang betapa sebenarnya Al-Qaeda terorganisir, umumnya tidak tercermin dalam wacana publik. Biasanya mereka berpendapat bahwa otak dari Al-Qaeda di Asia Selatan dan keberadaannya berbeda dari cabang Al-Qaeda di tempat lain. Syaikh Nasir berperan sebagai salah seorang pemimpin paling senior Al-Qaeda dari Yaman. Dan perannya adalah menjadi bagian dari struktur yang dipimpin langsung oleh Syaikh Aiman, wakil lainnya, dan didukung oleh para anggota dewan. Para pemimpin ini tidak hanya berada di Asia Selatan, tetapi juga di tempat lainnya.
Pengaruh dia di jaringan Al-Qaeda dapat dibuktikan dengan berbagai cara. Menurut akun Twitter Wiki Baghdady, yang dianggap merupakan akun dari Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Iraq and the Sham (ISIS), Syaikh Nasir adalah figur yang diminta tolong mengatasi pertikaian antara ISIS dan Jabhah Nusrah. Syaikh Nasir dikabarkan menolak amir ISIS, Abu Bakr Al-Baghdadi, ketika diminta untuk bergabung di ‘kekhalifahan’ yang baru. Syaikh Nasir juga menyarankan Al-Qaeda di Maghrib Islam atau Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM), cabang lain dari Al-Qaeda, untuk menerapkan hukum syariah di wilayah yang berada di bawah kendali AQIM. Pada awalnya AQIM tidak mematuhi saran ini, tapi kemudian dalam beberapa bulan terakhir AQIM merilis pernyataan dan menganjurkan pendekatan yang dijelaskan oleh Syaikh Nasir tersebut.
Di bawah arahan Syaikh Nasir, AQAP membantu Asy-Syaabaab, cabang Al-Qaeda di Somalia, serta Mujahidin Jamaah Ahli Sunnah Liddawati Wal Jihad Nigeria atau yang lebih dikenal dengan sebutan Boko Haram di Nigeria. Kelompok ini juga membantu membangun jaringan Muhammad Jamal, yang didirikan oleh mantan bawahan Syaikh Aiman. Muhammad Jamal mencatat dalam surat-suratnya kepada Syaikh Aiman bahwa dia menerima pendanaan dan dukungan lainnya dari AQAP, yang juga membantu menyalurkan mujahidin ke kamp-kamp Jamal di Mesir dan Libya.
AQAP telah memperluas jangkauannya jauh melampaui perbatasan Yaman. Pada bulan Januari, sebuah laporan yang diterbitkan oleh US Senate Select Committee on Intelligence mencatat bahwa AQAP dan cabang-cabang lain Al-Qaeda telah melakukan pelatihan, membangun jaringan komunikasi, dan memfasilitasi perjalanan mujahidin seluruh Afrika Utara dari tempat persembunyian mereka di bagian timur Libya.
Sementara itu Syaikh Nasir dikenal karena perannya sebagai pemimpin Al-Qaeda di Yaman, perannya di Al-Qaeda menjadikan dia seorang yang berpengaruh di seluruh jaringan internasional Al-Qaeda.
(banan/arrahmah.com)