(Arrahmah.com) – Al-Qaeda telah merilis pesan terbaru dari Syaikh Aiman Az-Zhawahiri, yang menegur Abu Bakar Al-Baghdadi dan kelompok “Daulah Islamiyah”, atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, dengan menyebutnya sebagai “khalifah” yang tidak sah.
Dalam pesan yang dirilis pada Rabu (9/11/2015) ini, Syaikh Aiman menekankan bahwa Al-Qaeda tidak mengakui Baghdadi disebut “khalifah,” menjelaskannya belum memenuhi syarat untuk memimpin umat Islam.
Amir Al-Qaeda ini menyampaikan pesannya yang direkam bulan lalu dalam video serial Musim Semi Islami pertama berisi bimbingan perjuangan Islam yang dirilis Yayasan As-Sahab Media.
Syaikh Aiman mengatakan bahwa ia tidak ingin lebih mengobarkan “fitnah” (atau perselisihan) yang mengganggu jajaran jihadis. Syaikh Aiman juga mengatakan, sebagaimana dilansir LWJ pada Rabu (9/9/2015), bahwa ia berharap adanya rekonsiliasi dengan kelompok ISIS.
Penerus Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah ini mengatakan bahwa ia tidak punya pilihan selain merespon tegas Baghdadi yang menyerukan anggota Al-Qaeda untuk membelot dan meninggalkan baiat kepada Syaikh Aiman. Kelompok ISIS juga telah memperkeruh divisi jihadis dengan mengklaim sejumlah “provinsi” di beberapa daerah.
Syaikh Aiman pun membahas upaya ISIS untuk meyakinkan anggota Asy-Syabaab, cabang resmi Al-Qaeda di Somalia, untuk beralih kesetiaan mereka kepada Baghdadi. Dan Amir Al-Qaeda ini mengungkapkan bahwa Ahmed Abdi Godane (alias Mukhtar Abu Al-Zubair), amir pertama Asy-Syabaab, telah menyampaikan kepadanya untuk mengekspresikan ketidaksetujuan metode ISIS.
Bagaimanapun, sejauh ini upaya ISIS telah gagal membangun pijakan yang signifikan di Afrika Timur. Abu Al-Zubair syahid, in syaa Allah, dalam serangan udara Amerika pada bulan September 2014. Syaikh Aiman menyampaikan belasungkawa untuk komandan Asy-Syabaab itu dalam pidatonya yang baru dirilis. Dan ia juga secara resmi menerima baiat Abu Ubaidah Ahmad Umar, penerus Abu Al-Zubair sebagai Amir Asy-Syabaab. Cabang Al-Qaeda di Somalia pun menegaskan kembali baiat kepada Syaikh Aiman hanya beberapa hari setelah kepergian Abu Al-Zubair rahimahullah.
Syaikh Aiman menekankan bahwa tidak ada Muslim yang wajib berbaiat kepada Baghdadi atau daulahnya. Ia mengatakan bahwa “khalifah” itu tidak didirikan berdasarkan metode kenabian dan tidak memperoleh persetujuan dari ulama dan tokoh-tokoh jihad.
Namun demikian, meskipun ISIS telah membuat kesalahan serius dan Syaikh Aiman tidak mengakui legitimasinya, Syaikh Aiman mengatakan bahwa jika ia berbasis di Irak atau Suriah ia akan berjuang bersama mereka melawan tentara salib, Syiah, pemerintah Irak, sekularis dan musuh-musuh Islam lainnya. Kepentingan jihad seharusnya lebih penting daripada “khilafah” ISIS, tegas Syaikh Aiman.
Seruan Al-Qaeda kepada ISIS untuk bersatu melawan musuh bersama bukanlah hal yang baru atau mengejutkan, meskipun adanya perbedaan antara Al-Qaeda dan ISIS. Syaikh Aiman telah berulang kali berusaha untuk menengahi kesepakatan perdamaian. Demikian pula halnya dengan cabang-cabang regional Al-Qaeda, mereka tidak mengakui “kekhalifahan” ISIS, tetapi berupaya menyeru mereka untuk lebih fokus menghantam musuh.
(banan/arrahmah.com)