(Arrahmah.com)
Kami Akan Memerangi Kalian Sampai Tidak Ada Lagi Fitnah
Syaikh Ayman Adz-Dzawahiri
(Hafidzahullah)
Dengan nama Allah, semua pujian adalah milik Allah. Semoga kedamaian dan keberkahan tercurahkan atas Rasulullah (SAW), keluarga dan sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya.
Assalamu Alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh
Enam belas tahun telah berlalu sejak serangan yang diberkati di Washington, New York dan Pennsylvania. Tahun-tahun ini telah membuktikan kegagalan usaha dan perencanaan yang dilakukan oleh Tentara Salib Barat, khususnya Amerika dan sekutunya -Rusia, China, neo-Safawi, penguasa lalim Arab dan non-Arab- dalam perang ini untuk menghentikan arus Jihad yang luar biasa. Semua itu berkat nikmat dan kekuatan dari Allah saja.
Amerika dan sekutu-sekutunya berusaha keras untuk menghentikan gelombang Jihad ini. Mereka menyerang Afghanistan dan Irak; mengirim pasukan ke Somalia, Afrika Barat, Yaman, dan Syam, menargetkan daerah-daerah tersebut dengan pemboman dan sejenisnya. Meskipun demikian, gelombang Jihad ini terus berkembang, dan Mujahidin di tengah umat Islam terus bertambah; sebuah kebangkitan di mana operasi 9/11 adalah sumbernya.
Sang Pembangkit jihad, Syaikh Usamah bin Ladin (Rahimahullah) bermaksud untuk membimbing umat ke arah yang menurutnya paling tepat. Dan upaya beliau tidak sia-sia, Era kekalahan, penghinaan dan penindasan yang diterima umat sedikit berkurang hingga saat ini. Kejeniusan dan kejelian Syaikh Rahimahullah mengundang kaum Muslimin untuk bersatu di seputar isu-isu yang sangat penting dalam sejarah umat ini:
Pertama: Menyatukan organisasi-organisasi Jihad dengan tujuan bersama di mana umat Islam bisa disatukan.
Kedua: Membuat umat mengenali musuh sebenarnya, yang harus dijadikan target prioritas dalam jihadnya.
Ketiga: Membawa organisasi jihad (Al-Qaeda) bergabung di bawah panji Imarah Islam Afghanistan, yang pernah beliau sifatkan, mewakili “panji mujahid Islam sejati”.
Dengan persatuan ini, gerakan Jihad mampu membuat langkah signifikan dalam perjuangan melawan kampanye Tentara Salib. Syaikh menasehati umat dengan kata-kata, perbuatan, pengorbanannya dalam Jihad dan kepemimpinan hebat. Beliau adalah seorang mentor, pemimpin, dan pendahulu yang patut dicontoh. Umat dengan demikian menanggapi perjuangan beliau dengan gembira. Seandainya Syaikh mundur dalam menghadapi ancaman Amerika dan cukup dengan Jihad regional yang sempit dalam lingkupnya di Semenanjung Arab saja misalnya, beliau tak akan mendapatkan tanggapan dan dukungan seperti itu sebagai seorang pemimpin mujahidin dan seorang imam di antara para imam, dan beliau tak akan mampu menggerakkan kebangkitan yang meluas di berbagai belahan dunia Muslim.
Syaikh (rahimahullah) tidak peduli dengan penderitaan yang merupakan konsekuensi alami dari apa yang beliau perjuangkan, dakwahkan, dan upayakan. Beliau tahu bahwa seluruh dunia akan menentangnya, tapi pendiriannya yang teguh, jiwa yang menantang dan nilai-nilai yang tinggi membuat beliau bertahan.
Kesulitan datang bersamaan dengan tekad baja
Dan perubahan hidup sesuai dengan kemurahan hati Sang pemurah hati.
Di mata orang yang bermental lemah, kesedihan menjadikannya susah.
Dan di mata orang yang murah hati, kesusahan menjadikannya sedih.
Mereka datang menyeret senjata mereka bersama sebuah tentara,
Kebisingan yang memenuhi udara dan lautan.
Tentara ini berbaris menempati wilayah antara Timur dan Barat.
Kegemparan gempurnya sampai ke telinga Gemini.
Berkumpul di sana tentara yang terdiri dari semua bahasa dan ras
Berbicara bahasa yang membutuhkan terjemahan
Bagaimana mungkin orang Romawi dan Rusia menghancurkan bentengmu?
Bila yang tegas pantang menyerah adalah dasar dan pilarnya
Bukan berarti kalian adalah singa yang bisa mengalahkan musuh-musuhnya
Tapi ketauhidan kalian yang mengalahkan kesyirikan.
Pemerintahan oportunis dan munafik di Sudan (semoga Allah membalas dengan balasan yang setimpal) mengusir Syaikh dan rekan-rekannya saat mereka berada dalam situasi yang kritis dalam jumlah dan materi. Ketika Syaikh tiba di Jalalabad dan diberi perlindungan oleh Ulama’ dan mujahid, Syaikh Yunus Khalis (semoga Allah merahmatinya), dia dicari oleh Amerika. Arab Saudi secara aktif merencanakan membunuhnya, dan rezim di Kabul telah memberikan hadiah untuk kepalanya. Laporan Kongres pada tanggal 9/11 mendokumentasikan sebuah kesepakatan antara CIA dan Ahmad Shah Mas’ud pada saat pembunuhan Syaikh Usamah. Sementara di Jalalabad, Syaikh diberitahu tentang dana yang Saudi berikan untuk usaha pembunuhan yang menargetkan beliau, ditambah rencana Ahmad Shah Mas’ud untuk menyerang Jalalabad dan mencoba untuk menangkapnya. Semua ini tidak bisa menyingkirkan tekad Syaikh, dan dia melanjutkan untuk menyatakan seruannya yang terkenal untuk Jihad melawan Amerika dari pegunungan Tora Bora.
Seolah-olah dirimu tidak puas denganmu
Kecuali kau melampaui yang terbaik dalam kebaikan
Ia tidak menganggapmu sebagai penjaga sumber kehidupan di hatimu
Kecuali kau bermurah hati menawarkannya di tengah bahaya
Jika bukan karena kesusahan, semua orang akan menjadi pemimpin
Demi kemurahan hati memiskinkan dan mematikan keberanian
Kemudian ini adalah jalan yang dipilih Syaikh Usamah bin Ladin (Rahimahullah), dan inilah jalan al-Qaeda sepeninggal beliau: menghadapi induk kekafiran global terlebih dahulu, dan di saat yang sama berjihad melawan antek-antek rezim lokal, karena pada akhirnya perang merupakan perang tunggal, dan tidak terlepas kecuali imajinasi seseorang yang tidak memiliki persepsi situasi yang benar.
Beberapa kelompok orang yang merasa keberatan dengan pengorbanannya dan menghadapi kenyataan terlalu pahit mencoba melarikan diri dari menghadapi musuh yang secara langsung mengancam mereka. Kami telah melihat mereka yang mundur (dari perjuangan) di penjara Mesir yang akhirnya mengakui Husni Mubarak sebagai “pemimpin” kaum Muslimin. Kami telah melihat Salafi yang mendukung Sisi; Salafi dirham dan riyal. Kami telah melihat orang-orang yang bersikeras memainkan peran oposisi sepanjang masa jabatan Husni Mubarak. Mereka kemudian bersekutu dengan Dewan Militer dan berpartisipasi dalam lima pemilihan dan referendum sampai akhirnya mereka dapat mendudukkan Muhammad Mursi di (kursi) Istana Presiden, namun tanpa kekuatan efektif, sehingga pada akhirnya mereka dihadapkan dengan kenyataan pahit. kebenaran yang darinya mereka coba lepaskan selama ini:
Sungguh benar kelemahan itu akan menghinakan yang lemah
Dan yang kuat berkuasa di lapangan
Hari ini kita sekali lagi menemukan orang-orang yang ingin melarikan diri dari menghadapi kenyataan dan berusaha untuk mengulangi eksperimen gagal yang sama, percaya bahwa mereka akan mencapai puncak kekuasaan – entah di Kairo atau Damaskus – dengan mengelabui Amerika. Yang tentu saja tidak dapat ditipu seperti yang mereka inginkan. Hingga kita mendengar beberapa gerutuan: “Jangan membuat Amerika mencemaskan soal kita.” Seolah-olah mereka tidak sadar bahwa Amerika telah mencemaskan kita dan membenci kita selama lima dekade! Sebelum Amerika ada Inggris, Prancis, dan Rusia yang semuanya sibuk memisahkan dan menghancurkan Khilafah Utsmaniyyah menjadi berkeping-keping.
Mengapa Inggris menguasai tanah Muslim dari Gibraltar ke India? Mengapa Rusia menyerang wilayah Muslim Kaukasus dan Asia Tengah? Mengapa China menduduki Turkistan Timur? Mengapa Prancis menguasai kerajaan Islam Maghribi dan Syam? Mengapa Amerika berusaha lebih dari setengah abad untuk menaruh Israel di jantung dunia Muslim dan membangun monopoli atas sumber daya minyak di wilayah itu?
Apakah karena Al-Qaeda meneror atau memprovokasi Amerika?
Siapa yang menghancurkan, membom, membunuh, dan mengerahkan tentara bayaran dan pasukannya di Suriah? Siapa yang memainkan permainan kotor untuk memecah dan mengadu domba (Faksi di Syam)? Siapa yang telah membombardir Mujahidin terbaik di sana? Apakah Al-Qaeda yang memprovokasi Amerika (di Suriah)?
Al-Qaeda, dengan berkah dan nikmat dari Allah, mendukung sepenuhnya jihad umat Islam di Suriah sejak hari pertama, sambil memberikan bantuan dan membuka hatinya kepada semua mujahidin di Suriah, yang menjadi medan ribat dan jihad.
Al-Qaeda yang memilih Syaikh yang terhormat, Abu Khalid As-Suri (Rahimahullah) sebagai wakilnya untuk memecahkan masalah terbesar yang tengah terjadi di Suriah.
Apakah itu yang membuat beliau terpaksa dienyahkan? Ataukah itu merupakan tuntutan Amerika dan agennya?
Wahai Ikhwah dan orang-orang yang kami cintai di Syam! Umat Islam yang berada di tanah kebangkitan dan benteng orang beriman! Wahai orang-orang yang berada dekat dengan Baitul Maqdis! Wahai orang-orang yang telah banyak berkorban dan mencatat prestasi paling heroik yang mengejutkan sejarah! Sikap kami tentang kalian bukan berdasarkan politik maupun emosi; Ini adalah sikap Syar’i yang didasarkan pada iman. Kalian adalah saudara kami dalam Islam dan jihad, kalian adalah orang-orang yang menghadapi tirani lalim dan berdiri menentang aliansi (setan) internasional. Kami takut akan pengorbanan luar biasa yang telah kalian berikan dan darah murni yang kalian tumpahkan, jangan sampai terbuang dalam permainan politik dan tipu muslihat (Salibis). Dahulu kami telah melihat bagaimana pengorbanan disia-siakan ketika kepemimpinan tenggelam dalam politik perebutan kekuasaan dan hanya terfokus pada memprioritaskan kepentingan dirinya sendiri. Kami telah melihat nasib jihad Afghanistan setelah penarikan mundur Rusia (sebelum Taliban menyingkirkan mereka) dan akhir revolusi yang menyedihkan di Yaman, Mesir, dan Tunisia
Allah memiliki hukum universal yang tidak menguntungkan siapapun. Maka dari itu, bersatulah dan bekerjalah selaras satu sama lain. Berkomunikasi, dan saling terhubung satu sama lain. Berikanlah bantuan kepada saudara Muslim di semua wilayah. Ini adalah cara yang paling pasti menuju kemenangan. Allah Yang Maha Mulia, berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
” Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.“ (Surah Al -Anfal (8): 45-46).
Departemen Luar Negeri Amerika mengunjungi mereka yang telah sepakat untuk bekerjasama dengan mereka, menjanjikan wortel sambil memegang tongkat. Pemodal juga memobilisasi dengan penipuan dan perangkap, dengan mengatakan, “Kami ingin membantu Anda, jadi jangan memberi kami masalah.” Fatwa dan keraguan itu datang secara berurutan. Kebijakan Syar’i (di mata beberapa orang) berubah menjadi kebijakan yang tidak Syar’i. Hingga (juru bicara ISIS Abu Muhammad) Al-Adnani mengklaim, “Bai’at (sumpah setia kepada Al-Qaeda) adalah bai’at karena hormat dan menghargai; kita mematuhinya dalam urusan eksternal dan tidak menaati mereka (Al-Qaeda Pusat) dalam urusan dalam negeri kita!” Dan yang lain menyebutnya sebagai “bai’at karena terpaksa”; yang ketiga beralasan, “sebuah sumpah hanya mengikat dalam yurisdiksi tertentu”; Yang keempat mengatakan, “Ia bisa berubah dan variabel”. Adapun bagi kami, kami percaya bahwa bai’at sumpah setia adalah janji yang Syar’i; sifatnya mengikat, dilarang untuk melanggarnya. Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji itu.” (Al-Ma’idah (5): 1).
Adapun kami, kami akan memenuhi sumpah kami; kami tidak akan mundur atau menyerah.
Mereka yang ingin melepaskan diri dari bai’at mengatakan, “Kami ingin menghindari pemboman … kami ingin melarikan diri dari ditunjuk sebagai teroris … sponsor telah membuat syarat yang mengharuskan kami menjauhi orang-orang yang tidak disukai oleh Amerika, jangan sampai kami juga ditunjuk sebagai teroris … kami tidak ingin bantuan kepada para pengungsi dihentikan….”
Maka regionalisme secara bertahap menjadi slogan yang orang-orang tidak ragu-ragu lagi untuk mengatakannya, seakan-akan Barat dan Timur, Tentara Salib, Rawafid, Sekuler, Atheis Rusia, dan China belum bersatu melawan kita!
Lihatlah kehebatan Imarah Islam dan kemuliaan Mullah Muhammad Umar (Rahimahullah) menjadi semakin nyata: ketika beliau menyatakan, dengan iman yang teguh dari seorang yang beriman kepada Allah, “Masalah Usamah bukanlah sebuah masalah individual, tapi ia adalah masalah kehormatan Islam”, dan ketika dia berkata, “Jika aku menyerahkan Usamah hari ini, besok kalian akan menyerahkan aku”. Beliau Rahimahullah meninggalkan dunia sebagai pertapa, tidak memiliki apapun dari kemewahan dunia ini, untuk digantikan oleh Mullah Akhtar Muhammad Mansour (Rahimahullah) yang berterima kasih kepada Al-Qaeda atas (bai’at) sumpah setianya kepada Imarah Islam. Dia menyebutkan nama hamba Al-Faqir, tahu sepenuhnya harga keputusan ini. Maka perjalanan Imarah Islam yang penuh berkah masih berlanjut, ditandai dengan kesetiaan (Imarah) kepada orang-orang beriman dan Muhajirin.
Wahai kaum Muslimin dan Mujahidin, Syaikh Usamah dan Mullah Umar (Rahimahumallah) adalah contoh sejati bagi umat Islam dan mujahidin. Mereka tidak mengkhianati umat; Mereka tidak terindimidasi oleh agresi dan kekejaman Amerika. Jadi, contohlah mereka dan ikutlah jejak mereka.
Mereka adalah nenek moyangku, maka jadikanlah aku seperti mereka
Ketika kau bertemu setiap orang, wahai yang gagah berani.
Saudaraku kaum Muslimin dan Mujahidin! Kita menghadapi serangan paling sengit dalam sejarah umat Islam. Salibis AS, Rusia, China, Rawafid, sekularis, dan penguasa tiran telah bergabung melawan kita.
Tidak ada jalan keluar bagi kita kecuali menyatukan barisan untuk menghadapi agresi ini. Mari kita memobilisasi usaha kita, membagi peran, mendistribusikan tanggung jawab, dan bersama-sama menggagalkan usaha musuh-musuh Islam. Adapun, perpecahan ini, memutuskan silaturahmi satu sama lain, membatasi jarak antara kita, adalah awal dari kekalahan.
Allah berfirman,
وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ
“..dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu..” (Al-Anfal (8): 46).
Dan Dia berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.“(As-Shaf(61):4).
Jadi marilah kita semua menjadi tembok yang kuat, dari Turkistan Timur sampai Maghrib Islam, dan dari Kaukasus ke Afrika Tengah.
Semoga Allah memberkati singa-islam Islam di Mali, yang telah meningkatkan moral para mujahidin dan kaum Mukhlisin. Mereka telah memperkuat barisan mereka, seperti tembok yang kokoh, dan meningkatkan ketahanan dan kekompakan di front Maghrib Islam. Kami berdoa kepada Allah agar memperteguhkan mereka, mengisi hati mereka dengan sabar, membantu mereka dalam segala hal, dan membuka pintu keberuntungan bagi mereka sampai mereka dapat mengulangi prestasi pertempuran Zalaqah (yaitu. menaklukkan Iberia) untuk yang ketiga kalinya dalam sejarah, dengan izin dari Allah.
Karena persatuan adalah jalan menuju kemenangan, oleh karena itu pembubaran kelompok Jihad telah menjadi salah satu tujuan utama Amerika dan rezim anteknya di dunia Arab dan Islam. Mereka berusaha untuk melepaskan ikatannya, mematahkan hubungan timbal baliknya, mengubah jihad global menjadi jihad regional, dan kemudian menabur perselisihan di kalangan mujahidin di setiap wilayah, sehingga mereka terpecah menjadi kelompok yang berbeda, sehingga gagal mencapai tujuan bersama mereka, dan kekuatan mereka akhirnya hilang.
Saudaraku kaum Muslimin dan Mujahidin, mereka yang mundur dalam menghadapi tekanan Amerika tidak akan berguna. Amerika tidak akan pernah ridho sebelum semua (kaum Muslimin) diperbudak. Al-Qur’an menyaksikan kebenaran ini,
وَلَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
“ Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.“ (Al-Baqarah (2): 120)
Wahai kaum Muslimin: Apa yang telah didapatkan oleh para pecundang itu (mereka yang mundur dari AS)? Apa yang dicapai (pemimpin Palestina) Mahmud Abbas? Dan apa yang dicapai oleh (IM Tunisia) Al-Ghannouchi?
Kita harus bangkit pada kesempatan tersebut dan bertindak sesuai dengan apa yang dibutuhkan pada peperangan ini. Musuh bertempur dalam pertempuran ini sebagai satu kesatuan melawan kita, sementara kita masih saja berpecah-belah sehingga mereka dapat dengan mudah mencapai tujuan mereka. Wahai Umat Islam, Arab Spring telah mencapai titik kegagalan, dan musuh-musuh umat telah kembali dengan lebih kuat lagi, lebih bergantung kepada Amerika daripada sebelumnya.
Jadi siapa yang menyia-nyiakan kekuatan kemarahan publik?
Penyebabnya adalah pemimpin lemah yang menghasilkan kepemimpinan yang mundur dari segalanya, bahkan dari agamanya, hanya demi mendapatkan kerugian dunia dan akhirat. Mereka bahkan tidak mampu menetapkan dalam konstitusi bahwa syariah merupakan satu-satunya sumber undang-undang. Al-Ghannouchi gagal membatalkan undang-undang yang ditetapkan oleh Bourqiba –seorang mayat yang telah dikubur. Sebagai gantinya dia lebih memilih bermesraan dengan Barat dengan kompromi yang tak ada akhir, sehingga dia sendiri menjadi sekularis. Dan begitu juga Negara yang lama (sekuler) kembali ke Mesir dan Tunisia dengan bantuannya dan semua kebusukannya.
Wahai saudaraku! Kalian tidak akan pernah terbebaskan dari cengkeraman penghinaan, penundukan, penindasan, dan kerusakan kecuali jika kalian terlibat dalam sebuah jihad yang bertahan lama yang dipimpin oleh kepemimpinan yang tegas dan bijaksana yang tidak melepaskan kepercayaannya (bai’atnya), tahu bahwa tidak ada tawar-menawar dalam Agama dan tidak menjual hak-hak umat.
Wahai Kaum Muslimin! Al-Aqsa tengah terluka. Ia tidak akan bisa terbebaskan oleh para negosiator atau mereka yang ragu dan labil; ia akan dibebaskan oleh anak-anak kalian para mujahid yang siap berkorban dan menerima kematian tanpa ragu-ragu.
Wahai kaum Muslimin, Al-Aqsa menangis kesakitan dan berdarah setiap hari. Jadi persiapkan baik-baik anak kalian demi pengorbanan, keteguhan pada keyakinan dan keterikatan pada ajaran Islam.
Al-Aqsa tidak akan pernah dapat terbebaskan, tanah kita tidak akan pernah bisa dibersihkan dari penjajah, dan pemerintah kita tidak akan pernah bisa dibersihkan dari tirani, perampokan dan kejahatan merajalela kecuali dengan jihad di jalan Allah.
Wahai Umat Islam! Enam belas tahun setelah 9/11, putra-putra kalian dengan tabah dan teguh mempertahankan front dari Kashgar (Turkistan) ke Timbuktu (Mali), dari Dhaka (Bangladesh) ke Mombasa (Kenya), dari Filipina ke Pegunungan Aures (Aljazair), dari Grozny (Chechnya) ke Aden Abyan (Yaman), mempersembahkan darah mereka, mengorbankan semua harta mereka, semuanya demi keridhoan Tuhan mereka… persembahan kecil untuk kemenangan kalian, harga yang murah demi pembebasan kalian.
Jadi percayalah kepada mereka. Dukunglah mereka. Bergabunglah bersama mereka. Nasihati mereka. Pandu mereka. Koreksi mereka jika salah. Karena mereka adalah dunia yang akan datang, fajar yang akan tersenyum, dan pertanda kekhalifahan yang benar (ala Minhajin Nubuwwah), dengan seizin Allah.
Dan doa terakhir kami adalah bahwa semua pujian adalah milik Allah, Tuhan semesta alam, dan semoga kedamaian dan keberkahan tercurahkan kepada Guru kami, Muhammad, Keluarga, dan Sahabatnya.
Wassalamu Alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
Diterjemahkan oleh Umar Mukhtar/ Arrahmah.com
(UmarMukhtar/arrahmah.com)