WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia, melampaui Cina dan Italia, menurut data yang diterbitkan Jumat (27/3/2020) oleh Universitas Johns Hopkins.
Data menunjukkan AS saat ini memiliki 96.968 kasus yang dikonfirmasi, diikuti oleh Italia dengan 86.498 dan Cina dengan 81.340.
Menurut data tersebut, total kasus COVID-19 di seluruh dunia telah melampaui angka 585.000.
Itu termasuk lebih dari 26.000 kematian dan lebih dari 132.000 pemulihan, ditunjukkan oleh penghitungan lembaga pendidikan yang berbasis di Baltimore, Maryland, AS.
Ditanya tentang melonjaknya angka kasus coronavirus di AS saat konferensi pers di Gedung Putih, Presiden Donald Trump mengatakan dia yakin mereka melonjak dengan meningkatnya pengujian.
“Saya pikir ini merupakan penghargaan untuk pengujian kami. Kami menguji sejumlah besar orang,” katanya kepada wartawan.
“Kami sedang melakukan pengujian yang luar biasa. Dan saya yakin Anda tidak dapat memberi tahu apa yang sedang diuji dan tidak diuji oleh Cina. Saya pikir itu agak sulit,” imbuhnya.
Adapun jumlah korban tewas di negara itu, data menunjukkan 1.477 orang telah meninggal sejak kematian pertama dilaporkan di negara bagian Washington pada 11 Maret. Penghitungan terburuk terjadi di negara bagian New York, dengan 395 kematian, 365 di antaranya di New York City .
Pemerintah telah berjuang untuk menghentikan penyebaran virus dan telah mengambil berbagai langkah untuk membatasi pertemuan publik karena orang-orang yang mungkin tidak menunjukkan gejala tetapi terinfeksi dapat menjadi pembawa virus.
Walaupun jumlah kematiannya kecil dibandingkan dengan pemulihan, virus masih dapat menyebabkan masalah kesehatan besar dan berakibat fatal bagi orang tua dan mereka yang memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya termasuk hipertensi, diabetes dan asma.
Meskipun jumlah kasus meningkat, sebagian besar orang yang tertular virus hanya menderita gejala ringan sebelum melakukan pemulihan.
Setelah pertama kali muncul di Wuhan, Cina pada bulan Desember, virus, yang secara resmi dikenal sebagai COVID-19, telah menyebar ke setidaknya 175 negara dan wilayah. (rafa/arrahmah.com)