Kegiatan sebuah seminar yang dipelopori oleh Amerika Serikat baru-baru ini berakhir. Seminar itu diikuti sejumlah kalangan Neo Liberalis bersama sekelompok ahli inteligen Zionis dan kelompok Neo Konservatif pro Israel. Di antara masalah yang dibahas para peserta adalah ‘Interpretasi Ulang Terhadap al-Qur’an’ dan ‘Sekularisasi Islam.’ Juga membahas sebab-sebab perubahan kebudayaan timur tengah dari sikap keterbukaan sepanjang abad-abad pertengahan menjadi masyarakat agamis seperti sekarang ini.
Kantor berita Inpa menyebutkan, dalam daftar para penyelenggara seminar -yang dilaksanakan pada tanggal 5 Maret ini lalu di Florida dengan tema ‘Interpretasi Ulang al-Qur’an’ dan ‘Sekularisasi Islam’ itu- tercantum nama sejumlah kalangan neo Konservatif terkemuka yang aktif di lembaga ‘American Interprise.’
Kantor berita itu menyiratkan, para peserta membahas kiat menciptakan perubahan terhadap kebudayaan bangsa-bangsa di kawasan timur tengah yang mayoritas berpenduduk Muslim, memaksa mereka untuk menerima keterbukaan terhadap Barat, menghilangkan komitmen sungguh-sungguh terhadap ajaran Islam dan menerima sekulariasme sebagai pengganti aktifitas pemikiran dengan mencontoh apa yang terjadi di Turki.!?
Seminar itu juga membicarakan berbagai sarana untuk menyekulerkan Islam, memperluas media-media kritik terhadap Islam dan upaya membuat keraguan terhadap al-Qur’an al-Karim melalui klaim kebebasan berpendapat dan berkarya. Tujuannya, menyerukan bangsa Arab melalui lembaga-lembaga HAMnya agar mendukung tokoh-tokoh yang menjalankan misi ini, sekaligus memberikan poerlindungan kepada mereka.!?
Seminar itu memanafaatkan sejumlah slogan untuk mengkampanyekan pemikiran-pemikirannya dengan kedok ‘memerangi terorisme,’ ‘Seruan Menegakkan Demokrasi,’ ‘Membebaskan Penduduk Kawasan Timur Tengah,’ ‘Memperluas Lingkup Ham’ dan ‘Menyusupkan Lembaga-Lembaga Kemasyarakatan Dan Sipil Yang Memiliki Hubungan Dengan Lembaga Sejenis Di Barat.!!??
Seminar itu juga mengangkat slogan-slogan lainnya untuk dimanfaatkan dalam agenda mengkampanyekan tujuan-tujuannya seperti ‘Pembaruan Islam,’ ‘Modernisasi Islam.,’ dan ‘Sekularisasi Islam’ serta sinonim-sinonim lainnya yang berisi pesan kepada para peserta agar membentuk ‘Islam modern’ yang berjalan sejajar dengan tuntutan fase-fase sejarah saat ini. Juga melalui interpretasi ulang terhadap al-Qur’an dan membaca ulang sejarah Islam dengan menjauhkan setiap kandungan-kandungannya yang mendukung identitas dirinya dan menjaga keberlangsungannya, sekalipun demikian banyak tantangan yang dihadapinya sepanjang abad-abad lalu.!? (ismo/AS)