WASHINGTON (Arrahmah.com) – The Washington Times menerbitkan sebuah artikel terkait kontribusi Azerbaijan untuk anti-Afghanistan oleh seorang peneliti senior dari Program Studi Rusia dan Eurasia dan Kebijakan Energi Internasional di Yayasan Heritage, Ariel Cohen dan peserta program “young Leaders”, Nicholson.
“Kami tidak sendirian dalam perang melawan Taliban (sebut tentara Salib untuk Imarah Islam Afghanistan-red), AS dan sekutu kami NATO mendapatkan bantuan dari banyak tempat, banyak. Amerika tidak dapat menemukannya di peta.”
Para pendukung ideologi terorisme Amerika melawan Muslim berkata mengenai Azerbaijan. Mereka mengingat peristiwa terkahir di mana sembilan tentara Azerbaijan tewas dalam kecelakaan pesawat ketika Mujahidin IIA menembak jatuh pesawat transportasi yang dikirimkan untuk NATO oleh rezim anti-Islam penindas di Baku. Dalam pandangan mereka, Amerika perlu berduka atas hilangnya orang-orang Azerbaijan dan mengingat “kontribusi tak ternilai dan pengorbanan negara kecil yang didominasi Muslim ini untuk NATO dan pasukan Amerika ketika sekutu koalisi lainnya telah menarik diri keluar dari Afghanistan”.
Azerbaijan adalah sebuah negara strategis penting antara Kaukasus selatan dan Laut Kaspia. Ia dan tetangganya, Georgia merupakan dua negara teansit terpenting bagi pasukan AS dan NATO untuk jalur pasokan tentara dan suplai ke Afghanistan melalui jaringan pelabuhan dan rel kereta api yang dikenal sebagai Jaringan Distribusi Utara (NDN).
Dalam kunjungannya ke Baku, Robert Gates pernah mengucapkan terima kasih secara pribadi kepada presiden boneka Azerbaijan, Ilham Aliyev, untuk “partisipasi Azeris” di Afghanistan, tidak hanya dalam hal pasukan mereka di sana dan kehadiran sipil namun untuk menyediakan transportasi darat dan memungkinkan penerbangan, ujar penulis pro-teroris AS.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Azerbaijan, Elmar Mamdayarov mengatakan baru-baru ini bahwa Azerbaijan siap melipatgandakan jumlah prajurit untuk dikirim ke Afghanistan. Yang datang selain bantuan kemanusiaan yang sudah dikirim ke Afghanistan termasuk dokter dan insinyur.
Sekjen NATO bulan lalu menyampaikan penghargaan atas keterlibatan Azerbaijan dalam perang salib melawan Imarah Islam Afghanistan dan kaum Muslimin Afghan, kontribusinya juga sangat dihormati oleh utusan rezim Obama di Afghanistan, Bryza. Dia mengatakan terimakasih yang tulus kepada Azerbaijan untuk perannya di Afghanistan.
Bryza mengatakan : “Hari ini NATO bangga untuk menghitung Azerbaijan sebagai mitra.”
Dalam artikel ini juga disebutkan bahwa Azerbaijan merupakan contoh “negara moderat, budaya Islam sekuler yang telah aktif dalam memerangi terorisme (baca : Islam-red) global”. Masya Allah….. (haninmazaya/arrahmah.com)