DAMASKUS (Arrahmah.com) – Amerika telah mengatakan bahwa kekuasaan rezim Alawite pimpinan Bashar Assad di Suriah akan segera berakhir, saat negara-negar aBarat dan Arab mendorong resolusi Dewan Keamanan PBB.
Washington berusaha meyakinkan Rusia untuk tidak berdiri di jalan inisiatif Liga Arab, yang menyeru Assad mentransfer kekuasaan untuk membantu menyelesaikan krisis.
“Jatuhnya Assad tidak bisa dihindari,” ujar Jay Carney, juru bicara Gedung Putih dalam sebuah pernyataan pada Senin (30/1/2012).
“Saat pemerintah membuat keputusan mengenai di mana mereka berdiri di atas masalah ini dan apa langkah-langkah yang perlu diambil berkaitan dengan kebrutalan rezim Assad, penting untuk menghitung ke dalam pertimbangan Anda fakta bahwa ia akan pergi. Rezim telah kehilangan kontrol atas negara dan ia akhirnya akan jatuh.”
Tetapi seorang diplomat Rusia pada Selasa (31/1) mmengatakan, mendorong untuk mengadopsi rancangan resolusi Barat-Arab adalah “jalan menuju perang saudara”.
“Rancangan resolusi Dewan Keamanan Barat di Suriah tidak akan mengarah ke sebuah penelusuran untuk kompromi,” tulis website berita FSB mengutup pernyataan Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Gatilov yang mengatakan “mendorong itu adalah jalan menuju perang saudara”.
Damaskus menolak kritik Barat dan mengatakan akan mengalahkan upaya asing untuk menyebarkan kekacauan.
“Kami tidak terkejut dengan kurangnya kebijaksanaan atau rasionalitas dari statemen dan menyesal bahwa mereka masih menggunakan isu negara-negara untuk membuat arena Timur Tengah menjadi kebodohan dan kegagalan mereka,” lansir situs FSB.
Komentar itu muncul saat pertempuran meningkat di seluruh Suriah.
Aktivis mengatakan pertempuran kembali terjadi di pinggiran Damaskus pada Selasa setelah anggota militer anti-Assad kembali setelah sebelumnya terlibat bentrokan mematikan.
Suara ledakan keras dilaporkan terdengar di Zamalka dan Irbin ketika tentara rezim Assad dengan persenjataan berat memasuki daerah tersebut. Para aktivis juga mengatakan Rankous diserang.
Sekitar 100 orang dilaporkan tewas di seluruh negeri pada Senin, saat pasukan rezim Assad berjuang merebut kembali wilayah Homs dan pinggiran ibukota. Komiter Koordinasi Lokal mengatakan, mayoritas korban tewas jatuh di Homs, banyak juga di kota Rastan, di mana tentara rezim Assad dengan brutal membombardir pemukiman sipil. (haninmazaya/arrahmah.com)