TRIPOLI (Arrahmah.com) – Kehadiran Mujahidin Al Qaeda di Libya berkembang setiap hari, ujar mantan kelompok keamanan khusus Barat di Tripoli.
“Kehadiran Al Qaeda meningkat setiap hari. Mereka tentu lebih mapan daripada kami,” ujar letnan kolonel Wood.
Sebelumnya, kepala komite intelijen di rumah perwakilan Amerika, Rogers, mengatakan serangan terhadap konsulat AS di Benghazi, telah diduga dilakukan oleh orang-orang yang terkait dengan Al Qaeda.
Namun, para pejabat Amerika mengatakan, ini hanya versi mereka, dan perlu diselidiki.
Secara bersamaan, mata-mata Amerika mengakui bahwa mereka telah menderita kekalahan besar di Libya setelah serangan tehadap misi diplomatik mereka di Benghazi, lansir Kavkaz Center.
Faktanya adalah bahwa 1,2 Km dari konsulat Amerika yang diserang terdapat rumah aman rahasia CIA, yang staf nya segera dievakuasi. Media Barat melaporkan bahwa mereka kini akan merasa sangat sulit untuk menemukan lokasi yang sama untuk pekerjaan kotor mereka.
Rumah aman kini tidak berfungsi, sebelumnya digunakan oleh Washington untuk mengumpulkan informasi mengenai Mujahidin di Libya, serta untuk memantau pergerakan persenjataan Gaddafi, termasuk misil dari darat ke udara. Rumah aman memiliki sensor pelindung, kamera yang sudah lebih maju dari set serupa yang diletakkan di villa di mana duta Amerika tewas.
Sumber mengatakan bahwa mata-mata Amerika akan mencoba untuk menemukan cara lain untuk mengumpulkan informasi tentang Mujahidin di Libya. (haninmazaya/arrahmah.com)