MOGADISHU (Arrahmah.id) — Menteri Informasi Somalia, Ahmed Shire Falagle, mengkonfirmasi tewasnya 20 anggota kelompok militan Asy Syabaab dalam serangan militer yang dilakukan pemerintah Somalia, Rabu (9/11/2022). Dia juga menyatakan telah mengambil alih sebuah kota strategis di wilayah Galgaduud tengah yang telah dikuasai Asy Syabaab selama lebih dari 15 tahun.
“Tidak ada pertempuran sengit. Asy Syabaab dikejar dan melarikan diri, lalu meninggalkan senjata dan sedikitnya 20 pejuang tewas,” kata Falagle sebagaimana dikutip dari Reuters (10/11).
Serangan militer ini terjadi di kota El Gorof dan kota Wabho. Saat itu pemerintah Somalia sedang melakukan upaya pembebasan kedua kota tersebut dari kekuasaan kelompok militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda itu.
“Kami bertekad untuk membebaskan semua kota yang dikendalikan oleh al Shabaab. Saat kami mengejar mereka, enam tentara kami terluka,” lanjutnya.
Tentara Somalia, dengan dukungan milisi lokal, merebut sekitar 250 kilometer persegi (96 mil persegi) wilayah di Galgaduud, termasuk desa Warhole, Elbore, dan Elgorof, tambahnya.
Ahmed Abdikarim, seorang analis keamanan di ibu kota Mogadishu, mengatakan pentingnya ekonomi Wabho membuat kerugiannya menjadi “pukulan besar” bagi Asy Syabaab.
“Wabho merupakan kawasan strategis yang memiliki banyak desa dan jumlah penduduk yang signifikan. Ini kerugian besar untuk Asy syabaab, terutama secara finansial,” katanya kepada Anadolu Agency.
Ketegangan antara pemerintah Somalia dan kelompok militan ini telah berlangsung hampir 2 dekade.
Namun semenjak Hassan Sheikh Mohamud menjabat sebagai Presiden Somalia, perlawanan dari pemerintah Somalia terhadap kelompok militan ini semakin intens. Terlebih, saat ini pemerintah Somalia mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat.
Asy Syabaab juga melakukan perlawanan balik. Senin lalu mereka menyerang sebuah pangkalan militer milik pemerintah Somalia. Akibat peristiwa ini sedikitnya 10 tentara tewas.
Akhir Oktober lalu, kelompok ini juga melancarkan serangan bom di Ibu Kota Somalia, Mogadishu.
Sejak 2006 lalu, tercatat Asy Syhabaab berambisi untuk menggulingkan pemerintahan Somalia dan menegakkan pemerintahan dengan hukum Islam. (hanoum/arrahmah.id)