GONTOR (Arrahmah.id) – Sejumlah wadah alumni Pesantren Gontor, Jawa Timur, yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor se-Indonesia bersama forum-forum alumni Gontor lainnya mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) pada Pilpres 2024. Deklarasi dilakukan pada Jumat, 2 Februari 2024.
Para alumnus ini terdiri atas para ketua IKPM Gontor cabang se-Indonesia; Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) yang mencakup 1.200 pesantren alumni Gontor se-Indonesia; Forum Muballighin Alumni Gontor (FMAG); Forum Bisnis (Forbis) pengusaha alumni Gontor; Forum Olahragawan (Forda) alumni Gontor; serta Forum Pekerja Seni (ForCreator) alumni Gontor.
Para alumnus dari pesantren modern terbesar di Indonesia tersebut menyatakan alasan memutuskan memilih pasangan capres-cawapres nomor urut 1, yakni pasangan ini merupakan calon pemimpin ideal yang diusung berdasarkan ijtihad ulama.
Selain itu, pesantren Gontor yang telah berdiri sejak 1926 itu melihat prioritas kriteria pemimpin dalam menahkodai Indonesia sebagai negara yang majemuk perlu melihat sejarah para pendiri bangsa yang tidak membangun negeri ini atas bantuan oligarki atau politik dinasti. Lebih dari itu, amanat dalam UUD 1945 serta butir Pancasila juga menjadi pacuan penilaian untuk menentukan calon pemimpin yang layak didukung.
Menurut mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, deklarasi yang disampaikan oleh alumni Gontor menjadi gerakan untuk menentukan pilihan kepada perubahan yang positif.
“Kalau antum semua menyampaikan ke semua santri, wali santri, maka ini akan menjadi gerakan yang dahsyat,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 2 Februari 2024.
Ketua Umum FPAG, Zulkifli Muhadli, menyebut deklarasi yang dilakukan alumni Gontor merupakan langkah politik amar ma’ruf nahi munkar.
“Kita punya kewajiban menegakkan agama di mana pun kita berada dan agama itu tidak bisa tegak tanpa seorang pemimpin yang baik. Ini adalah politik amar maruf nahi munkar bukan politik praktis,” kata dia.
Deklarasi dukungan ditandatangani sejumlah tokoh alumni Gontor, di antaranya Din Syamsuddin, Hidayat Nurwahid, Husnan Bey Fanani, Zulkifli Muhadli, Muhammad Daniel, Dawam Soleh, M Nasir Zein, Bachtiar Nasir, Siswanto Masruri, serta 600 kiai pimpinan pesantren alumni Gontor, para ketua IKPM Gontor cabang se-Indonesia, dan ketua forum alumni lainnya.
Para alumni yang mendeklarasikan dukungannya terhadap pasangan Amin tidak mengatasnamakan Gontor sebagai institusi lembaga pendidikan. Sebab, Pesantren Gontor berpegang teguh pada prinsip “Berdiri di atas dan untuk semua golongan”.
Seluruh gerakan alumni yang menginginkan perubahan murni dari inisiatif sendiri dan hati nurani mereka. Meski, Gontor menjunjung nilai “Berdiri di atas dan untuk semua golongan”, bukan berarti diam atau netral ketika melihat ada calon pemimpin yang dinilai ideal.
(ameera/arrahmah.id)