CIREBON (Arrahmah.com) – Aliansi masyarakat nahi munkar (Almanar) wilayah Cirebon dengan koordinator Abu Usamah mendatangi MUI Kabupaten Cirebon pada hari ini Selasa (25/2/2014) dengan tujuan menuntut fatwa sesat ajaran padepokan Al Magfurullah.
Hal ini menindak lanjuti laporan warga Klayan Rt.15 Rw.04 Kabupaten Cirebon bahwa di wilayah mereka ada sebuah padepokan yang mengajarkan dan menyebarkan ajaran menyimpang dan menyesatkan dengan nama Al Maghfurullah yang dipimpin Kaharudin alias Karim as Sulthonul Arifin Mahmudin Abdul Qodir Al Jaelani.
Almanar bersama warga setempat menggrebek padepokan Al Maghfurullah pada tiga pekan lalu, tepatnya Kamis (6/2/2014), yang diikuti dengan penangkapan Kaharudin oleh polisi. Namun esok paginya Almanar menerima laporan bahwa Kaharudin dibebaskan dari tahanan Polresta Cirebon.
Atas tindakan ini umat Islam sangat dilecehkan dan dirugikan oleh Polresta Cirebon. Sumber arrahmah.com yang dapat dipercaya menyebut bahwa seorang petinggi di Polresta Cirebon sering mendatangi sang pimpinan aliran sesat Kaharudin, saat dirinya mencalonkan diri menjadi Walikota Cirebon.
Saat ini Kaharudin berada di markaznya di daerah Klayan dan tetap menjalankan aktifitas sesatnya bersama para pengikutnya.
Kaum Muslimin yang terdiri dari beberapa elemen diantaranya JAT, GARDAH, FUI, MMI, GAPAZ, FPI, FOSKAL, dan FKAM menuntut aliran sesat Al Maghfurlah dibubarkan dan para pengikutnya diminta untuk bertobat kembali kepada ajaran Islam yang benar. Jika mereka menolak maka akan diperangi.
Pasalnya aliran ini sudah berlangsug lama, dan memakan korban tidak sedikit. Dahulu soal aliran ini pernah dibahas oleh MUI tapi entah mengapa hingga saat ini belum ada kejelasannya alias mengambang.
Oleh karena itu Almanar memberikan waktu 2 hari kepada MUI untuk mengeluarkan fatwa aliran tersebut sesat dan harus dibubarkan.
Almanar Cirebon mengancam akan membuat langkah sendiri membubarkan kelompok itu jika secara prosedural tak ditanggapi. “Kami akan membuat langkah sendiri dengan cara cara kami. Karena kami sudah melangkah secara prosedur akan tetapi malah dilecehkan dan tidak ditanggapi,” kata Abu Usamah kepada arrahmah.com Selasa.
Berikut catatan beberapa kesesatan ajaran Al Maghfurullah yang dihimpun oleh Almanar.
-
Pimpinan sekaligus mahaguru Al Maghfurullah adalah Kaharudin alias Karim telah mengkultuskan dirinya sebagai Mahdi jaman sekarang, bahkan menyatakan tindakan batiniyahnya setingkat Nabi/Rasul kadang mengaku titisan Syaikh Abdul Qodir Jaelani kadang juga mengaku sebagai titisan guru-guru thariqat.
-
Mentafsirkan Al Qur’an sekehendak nafsunya sendiri, tidak merujuk pada kitab-kitab tafsir yang mu’tabar.
-
Menganggap kafir kepada siapa saja bahkan org tua kandung sendiri. Bila tidak sepaham deng ajaran Al Maghfurullah.
-
Menganggap kafir dajjal iblis kepada anggota jamaahnya yang telah keluar dari Al Maghfurullah, melarang anggotanya silaturahim dengan mereka yang telah keluar meskipun satu keluarga.
-
Melaknat dan mengancam kutukan kepada jamaahnya yang tidak patuh dengan mahagurunya.
-
Sering meramal seolah tahu kejadian yang akan datang meski sering meleset dan seolah mengetahui dengan jelas keberadaan seorang entah yang masih hidup atau sudah meninggal, apakah tempatnya di surga atau di neraka.
(azm/arrahmah.com)