YAMAN (Arrahmah.com) – Ansar Al-Sharia (salah satu sayap Al Qaeda di Semenanjung Arab) sedang membuka front baru yang merupakan media front, sehingga mereka akan menjadi unggul dengan tampil di dalam front perang militer, baik suka ataupun tidak, data lapangan menunjukkan bahwa Ansar Al-Sharia adalah lebih unggul dari “mesin militer” pemerintah, dan sekarang mereka sedang membuka sebuah front yang merupakan media front setelah mereka mencapai sebuah stabilitas di bagian depan pertempuran.
Siapa saja yang mengikuti berita-berita kelompok-kelompok Islam, melihat bahwa mereka (mujahidin) telah sukses di media front dan kemudian mencapai sebuah kemenangan baru, yang mungkin lebih kuat dari kemenangan militer.
Berangkat dari geng penjarahan dan perampokan
Dalam sebuah tur eksplorasi, surat kabar mingguan Aden Al-Omanaa melakukan liputan di Imarah Islam di Waqar (sebelumnya bernama Jaar), untuk melihat kesan dari orang-orang yang hidup berdampingan dengan mujahidin Ansar Al-Sharia yang mengendalikan kota dan mengatur pertanggungjawaban kehidupan sosial dan keamanan di dalamnya.
Kota ini adalah yang paling tak terkendali dan kacau-balau dimana geng perampok, pencuri, dan pembunuh menyebarkan kekuatan konsistensi dan terorganisir, dan memiliki pemimpin-pemimpin yang mengawasinya dan membimbingnya, dan tidak ada yang seperti mereka di daerah lain atau kota manapun karena banyak yang telah mengetahui tindak-tanduk mereka di kota Jaar dan di luar Jaar.
Segera setelah Ansar Al-Sharia mengontrol kota itu, geng-geng dari para perampok dan pencuri mulai menunjukkan kerjasama dengan mereka, dan kemudian hilang ketika berusaha membuat kekacauan di kota itu dan melanjutkan perampokan dan penjarahan sesuai dengan keinginan mereka, yang bertemu dengan penolakan dan perlawanan dari mujahidin Ansar Al-Sharia karena mujahidin menuntut pelaksanaan Syari’at Islam di setiap pelanggar seperti apa yang terjadi kemudian setelah kontrol penuh, pelaksanaan Haad pada pencuri dan Qisas untuk para pembunuh dan hukum haad lainnya, yang membuat gerombolan pimpinan geng terpaksa meninggalkan daerah dan kota itu setelah pertarungan sengit terjadi, berdasarkan laporan warga kota setempat.
Mengembalikan kehidupan di kota Waqar
Koran Al-Omanaa mengunjungi beberapa penduduk lokal yang sedang menjual dan membeli barang di kios dan toko, juga bertemu pejabat pengelola dari Ansar Al-Sharia dan pasar publik, dan juga mengambil beberapa foto yang menunjukkan kendaraan-kendaraan dan peralatan mujahidin Ansar Al-Sharia yang tugasnya melakukan pembersihan jalan-jalan dari genangan air hujan dan memperbaiki beberapa pipa air yang rusak dan membersihkan lingkungan dari tumpukan sampah, selain itu juga untuk melihat proyek-proyek yang diperkenalkan oleh Ansar Al-Sharia kepada penduduk lokal setempat selama periode pemerintahan mereka di kota itu.
Salah satu pemuda, sebut saja namanya Razq menjual bensin di pasar itu yang memajang foto Syaikh Usamah bin Laden rahimahullah di sebuah pohon di belakangnya yang dijadikan tempat sandarannya saat sedang menunggui stan bensinya dan di depannya adalah tong bensin, dia berkata kepada AL-Omanaa:
“Terus terang situasi ini dimana kami tinggal dalam keamanaan, stabilitas dan keadilan yang belum pernah kami dengar dan lihat sebelumnya kecuali ketika Ansar Al-Sharia datang kepada kami dan memerangi para pencuri, pembunuh, geng-geng dan orang-orang yang suka merusak dan mereka membantu kami di banyak masalah yang tidak terselesaikan dan mereka menyelesaikannya”, dan dia menambahkan, “terimakasih kepada Ansar Al-Sharia, saya meninggalkan barang-barang saya di setiap waktu dan pergi untuk tidur di malam hari dan kembali di pagi hari dan mereka tetap berada di tempat mereka dan tidak ada seorang pun yang dapat mencuri apapun, dan jika seseorang memberanikan diri (mencuri –red), dia akan menemukan tangannya terpisah di depan matanya”.
Kesaksian Lutfi Abuljaber, seorang pemilik sebuah toko pakaian:
“saya tidak pernah menyaksikan keamanan dan stabilitas ini sebelumnya, kami biasanya menjadi korban pemerasan oleh para penjahat rezim yang kejam atas alasan apa saja, seperti pendaftaran komersial dan surat izin dan sejumlah uang diambil dari kami setiap hari atas berbagai alasan, saya biasanya membayar untuk menggelar barang dagangan di pintu pameran, maksud saya di depan toko..tetapi Alhamdulillah atas izin Allah karena keberadaan Ansar Al-Sharia saya tidak membayar satu riyal pun dan saya tidak takut atau khawatir pada dagangan saya seperti sebelumnya, saya pergi dari toko saya untuk shalat dengan keadaan toko saya buka dan saya tidak perlu untuk menutupnya karena selama itu (shalat) ada seseorang yang akan menegakkan keadilan untuk saya jika ada seseorang yang berani menyentuh barang saya”.
Seorang pedagang sayur, Adnan Al-Sharaabi mengatakan:
“Kemarin kami biasanya membayar 1.500 untuk para preman untuk wewenang nongkrong di jalan-jalan, tetapi sekarang kami tidak membayar satu riyal pun dibawah pemerintahan Ansar Al-Sharia, mereka tidak meminta apapun kecuali untuk menjauh dari jalanan sehingga kami tidak menyebabkan kemacetan bagi para pembeli”.
Bantuan Makanan
Disisi lain dalam kunjungan ke kantor bantuan publik dan pertemuan – Obaid Marzooq, salah satu dari pengawas komite bantuan – yang menjelaskan bahwa kantor bantuan tersebut telah dibuka sejak keberangkatan para pengungsi dari Zinjibar dan mengumpulkan subsidi dan menerima beberapa organisasi dan mendistribusikannya ke fakir miskin dan para pengungsi yang mencakup 20.000 keluarga dari Al-Harour hingga Al-Arqoub kecuali Batees, Al-Hissin dan Al-Rawaa karena keberadaan cabang lain yang melindungi wilayah tersebut dan semua itu dibawah kendali organisasi Ansar Al-Sharia.
Dia menambahkan, “Tidak ada masalah apapun atau suatu pemendekan atau kekacauan sejak setiap keluarga diberikan satu karung beras dan satu karung terigu/gandum dan beberapa gula dan dua botol air 10 liter dan beberapa garam dan satu karung gandum dan kacang-kacangan, selain itu subsidi tersebut dikirim ke orang-orang yang rumahnya jauh, termasuk para pengungsi dari Zinjibar di Imarah Waqar yang hampir berjumlah 3.700 kepala keluarga”.
Menyelesaikan kasus-kasus yang tak terselesaikan selama 20 tahun
Pengadilan Waqar menjadi sebuah teladan bahwa orang-orang memiliki hak untuk berbicara tentang apapun. Salah seorang wanita berkata kepada salah seorang pemuda, “jika kau memiliki hak, kau hanya akan menemukan keadilan dengan Ansar Al-Sharia setelah mereka memberikan hak saya yang tak ada satupun yang memberikannya selama 20 tahun”, pengadilan di Waqar menyelesaikan kasus-kasus yang tak terselesaikan sejak lebih dari 20 tahun, setelah orang-orang tidak dapat menyelesaikannya, sekarang kasus-kasus itu hanya dalam waktu satu minggu dapat terselesaikan.
Pemulihan Kesehatan
Terkait dengan aspek kesehatan, wakil direktur dari Pusat Kesehatan, Mohammed Nassir Saeed mengatakan, bahwa setelah pesawat tempur menyerang rumah sakit Al-Razi yang mencakup banyak masalah, Ansar Al-Sharia memperlengkapi sebuah Pusat Kesehatan seperti bantuan awal dan menyediakan layanan untuk ini, menyatakan bahwa yang tersisa dari staf medis yang meninggal dunia setelah penghancuran rumah sakit oleh pemboman udara, sedang bekerja di samping para dokter tanpa batas.
Masalah yang mereka hadapi adaah bahwa Pusat Kesehatan itu kecil sehingga tidak mampu menampung jumlah yang banyak dari orang-orang yang sakit.
Dan Mohammad Nassir meminta infaq dari orang-orang kaya yang dermawan dan beberapa ormas-ormas untuk menyediakan pelayanana dan rehabilitasi rumah sakit Al-Razi dan mengembangkannya untuk kembali bekerja dan kehidupan penduduk yang menderita setelah dibahas beberapa hal penting seperti operasi dalam keadaan ketidakstabilan. Tetapi sekarang setelah penyediaan keamanan dan keselamatan dan setelah ketidakstabilan, kami menemukan kesempatan untuk merehabilitasi rumah sakit itu dan mengembangkannya. Dan kami menemukan seseorang (Ansar Al-Sharia –red) yang dapat mendengarkan tentang kemanusiaan dan memiliki hati nurani untuk membantu kami merehabilitasi rumah sakit dan mengembalikan para dokter kesini setelah mereka mengungsi akibat penembakan pesawat tempur.
Pembuangan tumpukan sampah dan limbah
Dalam waktu yang sama, Al-Omanaa mengunjungi salah satu proyek terputus yang hampir 15 tahun tidak direhabilitasi meskipun menerima sejumlah uang untuk perbaikan, yang merupakan proyek pembuangan tumpukan sampah dan limbah yang ditelantarkan oleh otoritas lokal sebelumnya, dan Ansar Al-Sharia memulihkan sistem pembuangan kotoran itu yang penduduk lokal katakan bahwa itu sebelumnya sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari mereka karena kembalinya air limbah ke kamar mandi di rumah-rumah mereka, seharusnya pipa yang rusak di aspal agar kotoran melewatinya, padahal sejumlah uang telah dibayarkan dari proyek Jerman, tetapi tidak selesai karena korupsi yang dilakukan olen mantan otoritas di daerah ini. .
Menyediakan layanan air dan listrik
Terkait dengan proyek sistem air, itu telah direhabilitasi oleh Ansar Al-Sharia setelah proyek itu ditelantarkan dan beberapa peralatan telah dicuri oleh para petani yang menginvestasikan uangnya untuk proyek tersebut dan menghambat penduduk lokal untuk meminum air mereka. Peran Ansar Al-Sharia berjuang melawan kekacauan dan merehabilitasi sistem dan membawa peralatan pompa untuk merehabilitasi kelima sumur setelah awalnya mereka menjaga persediaan tong air di setiap lingkungan hingga proyek air selesai direhabilitasi.
Selain itu, Ansar Al-Sharia meluncurkan sebuah proyek listrik dan menyalurkannya ke beberapa daerah setelah itu dicabut sejak tahun 1986, dari daerah Sakin, Eiis, Sayhan, Al-Jabalain dan Hajfour, yang membuat meluasnya kepuasaan diantara orang-orang di daerah tersebut karena mereka mencapai kestabilan hanya dalam waktu beberapa bulan sementara mantan otoritas daerah melakukan itu selama 10 tahun.
Ansar Al-Sharia tidak menerima sejumlah uang apapun dari penduduk setempat dalam penyediaan layanan-layanan tersebut yang mereka lakukan untuk rakyat.
Wagdi Al-Shaabi
koran Aden Life
Source: Ansar al-Mujahideen Forum
(siraaj/arrahmah.com)