TIMBUKTU (Arrahmah.com) – Tiga pemimpin tertinggi Al Qaeda Islamic Maghreb (AQIM) dilaporkan telah berada di kota Timbuktu, Mali yang telah berhasil direbut oleh kelompok Islam pada Senin (2/4/2012) yang ingin menerapkan syariah Islam, ujar sumber keamanan Mali.
Tiga warga Aljazair yang merupakan para petinggi AQIM adalah Abou Zeid, Mokhtar Belmokhtar dan Yahya Abou Al-Hammam.
Mereka telah muncul dan mendampingi pemimpin kelompok Islam, Iyad Ag Ghaly yang kini memimpin gerakan Islam Ansar ad-Din dan berhasil membebaskan kota Timbuktu.
Seorang sumber keamanan Mali mengatakan bahwa para pemimpin Al Qaeda itu mengambil bagian dalam pertemuan dengan Iyad Ag Ghaly dan para imam kota.
Sebuah sumber yang dekat dengan para imam yang mengambil bagian dalam pertemuan mengonfirmasikan laporan ini.
“Ya, ketiganya ada. Abou Zeid mengatakan ia senang berada di tanah Muslim Mali,” ujar sumber yang tidak ingin disebutkan namanya seperti yang dilansir AFP.
Sumber keamanan juga mengatakan bahwa Mujahidin telah mendirikan kamp militer di Timbuktu, merampasnya dari tentara Mali dan pemberontak Tuareg.
Saksi mata mengatakan Ag Ghaly telah mengendalikan secara penuh kota Timbuktu dengan dukungan Mujahidin AQIM, namun ia perlu meyakinkan para pemimpin agama di kota itu untuk menerima kekuasaannya. Ia ingin menerapkan syariat Islam di sana.
Beberapa laporan mengatakan bahwa Ansar ad-Din telah mengusir kelompok pemberontkan Tuareg (MNLA) yang menginginkan kemerdekaan bagi tanah air tradisional mereka dengan dasar nasionalisme. Ag Ghaly mengusir mereka semua keluar dari Timbuktu.
Di Timbuktu pada Senin, Ghaly dan pejuangnya “mengambil alih koya, mengusir orang-orang MNLA yang masih berada di sana, membakar bendera MNLA dan menempatkan bendera Islam di kamp-kamp militer,” ujar seorang kameramen, Moussa Haidara yang mendokumentasikan peristiwa itu. (haninmazaya/arrahmah.com)