RADAA (Arrahmah.com) – Sumber-sumber resmi dalam komando Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) melaporkan hasil dari pertempuran sengit selama dua hari di kota Radaa provinsi al-Bayda.
Sejumlah besar unit boneka Yaman yang terdiri dari sekitar 7.000 tentara, didukung dengan kendaraan lapis baja, tank, artileri, jet tempur dan dukungan udara dari AS, menyerang penduduk di provinsi al-Bayda dan kota Radda, menuduh suku setempat mendukung Mujahidin AQAP dan menahan warga Eropa, tulis UmmaNews.
Pertempuran dimulai dengan pemboman besar-besaran oleh jet tempur AS_Yaman yang menargetkan rumah-rumah penduduk sipil Muslim. Seperti biasa, dalam kasus seperti ini, Masjid-masjid, peternakan dan sekolah menjadi target pertama., lansir Kavkaz Center.
Setelah itu, sekelompok besar pasukan boneka maju ke kota Radaa, namun mereka menemui perlawanan sengit Mujahidin. Mujahidin AQAP didukung oleh penduduk kota dan desa-desa sekitar. Pertempuran dibagi menjadi dua front.
Dalam pertempuran pertama, Mujahidin AQAP berhasil menghancurkan 3 kendaraan militer musuh dan sebuah mobil ambulans militer dan mendapatkan banyak ghanimah serta mengepung salah satu kelompok pasukan boneka Yaman.
Setelah itu, tiga alat peledak yang diledakkan dari jarak jauh, menewaskan delapan tentara boneka di tempat.
Pada Senin siang, salah satu Mujahid meledakkan konvoy militer musuh dengan bom mobil. Operasi syahid ini menurut informasi resmi rezim telah menewaskan dan melukai sekitar 30 tentara.
Di babak kedua, unit komando AQAP menyitas mobil yang berisi amunisi penuh milik musuh.
Satu hari sebelumnya, Mujahidin meledakkan dua bom di dalam kamp militer boneka yang menewaskan 30 tentara dan melukai banyak lainnya. Setelah serangkaian kesuksesan, serangan besar-besaran di kamp itu dilakuan.
Mujahidin berhasil menonaktifkan dan menangkap beberapa tank musuh juga mengambil jarahan lain, truk militer, amunisi, senjata anti-aircraft, kendaraan lapis baja dan lainnya. Selain itu delapan tentara boneka ditangkap dan menjadi tawanan perang.
Banyak dari tentara boneka yang selamat telah melarikan diri.
Setelah itu Mujahidin menutup kunci pengepungan dan mengunci batalion tentara boneka dan sebagai hasil 20 kendaraan militer diambil oleh Mujahidin. Atas izin Allah, tidak ada seorang Mujahid pun yang syahid.
Sehari setelahnya, rezim boneka mencoba melakukan aksi balas dendam, pesawat tempur membombardir dari pagi hari dengan menargetkan rumah-rumah warga sipil Muslim di sekitar Radaa. Sebagai respon, Mujahidin mengeksekusi dua tentara boneka Yaman.
Menjelang sorem melalui mediasi suku setempat, Mujahidin menuntut pasukan boneka untuk menghentikan agresi militer terhadap rakyat dan menarik semua pasukan dari daerah tersebut dengan imbalan Mujahidin akan membuat koridor bagi batalion boneka yang terkepung untuk dievakuasi dan melepaskan enam tentara yang ditawan.
Ratusan Muslim secara sukarela bergabung dengan Mujahidin AQAP, kota Radaa tetap berada di bawah kendali Mujahidin. (haninmazaya/arrahmah.com)