LATTAKIA (Arrahmah.com) – Dalam lanjutan operasi gabungan “Perang Al-Anfal di Pesisir”, mujahidin berhasil menguasai menara pengawas militer 45 yang sangat strategis di wilayah Jabal Turkman, propinsi pinggiran [pedesaan] Lattakia, Al-Jazeera melaporkan pada Rabu (26/3/2014).
Menara pengawas militer 45 berada di atas gunung Jabal Turkman, pinggiran Lattakia. Menara ini menaungi jalan raya nasional Lattakia – Aleppo dan sebagian besar desa di sekitar kota Kasab, pinggiran Lattakia.
Wartawan Al-Jazeera Adham Abu Hisyam melaporkan langsung dari Jabal Turkman bahwa menara pengawas militer 45 berhasil dikuasai oleh mujahidin setelah pertempuran sengit selama tiga hari yang diakhiri dengan serangan bom tank BMP oleh mujahidin Jabhah Nushrah. Serangan syahid bom tank itu menghancurkan sebagian besar bangunan yang dijadikan markas pertahanan pasukan rezim Nushairiyah Suriah.
“Tempat ini merupakan salah satu tempat paling penting di wilayah pesisir, pesisir Lattakia. Atas karunia Allah, tempat ini dan banyak tempat lainnya berhasil diserbu dan dikuasai mujahidin dalam ruang lingkup Operasi Gabungan “Perang Al-Anfal” yang dilakukan oleh Ahrar Asy-Syam, Harakah Syam Al-Islam, Jabhah Nushrah dan [Kataib] Anshar Asy-Syam. Mereka semua terlibat dalam pertempuran untuk membebaskan menara ini. Segala puji bagi Allah, telah berhasil diledakkan tank BMP yang dipenuhi bom dan dikendarai oleh seorang akh pelaku serangan syahid. Atas karunia Allah, operasi berjalan dengan sukses,” kata seorang komandan lapangan Jabhah Nushrah kepada wartawan Al-Jazeera.
Mujahidin meraih sejumlah besar kendaraan militer, persenjataan dan amunisi beragam jenis. Diantaranya adalah meriam Hawan dan tank T 62 yang selama ini dipergunakan oleh pasukan rezim Nushairiyah untuk membombardir desa-desa dan kampung-kampung yang berada dalam kekuasaan mujahidin. Bersamaan dengan penarikan mundur pasukan darat rezim Nushairiyah dari Jabal Turkman, pesawat tempur dan artileri berat rezim Nushairiyah di perbukitan Tsulats dan desa Bait Malak membombardir mujahidin.
“Tempat ini, menara militer 45, telah berhasil dikuasai. Menara ini berada di atas ketinggian gunung sehingga menaungi sebagian besar desa dan kampung di wilayah Jabal Turkman dan Jabal Akrad. Lihatlah, ini wilayah Kasab, Nab’in, Badrusiah, Basith, sampai kota Lattakia,” kata seorang komandan mujahidin.
Menara pengawas militer 45 merupakan posisi yang sangat penting dan strategis yang kini terlepas dari kekuasaan rezim Nushairiyah Suriah. Puluhan tentara rezim Nushairiyah tewas dalam pertempuran untuk mempertahankan menara militer ini.
Selain merebut menara pengawas militer 45, mujahidin juga menguasai kampung Samra, Jabal Nasr dan Naba’ Al-Murr di Jabal Turkman. Dengan kemenangan penting ini mujahidin berhasil membuka banyak jalur menuju penyerangan dan pembebasan kota Lattakia.
Mujahidin Jabhah Islamiyah, Jabhah Nushrah, Harakah Syam Al-Islam dan Kataib Anshar Asy-Syam sejak hari Kamis (20/3/2014) mengumumkan dimulainya operasi gabungan “Perang Al-Anfal di Pesisir” atau “Perang Harta Rampasan Perang di Pesisir” di propinsi Lattakia. Beberapa kelompok mujahidin lainnya turut ambil bagian dalam operasi gabungan tersebut. Serangan gabungan mujahidin di propinsi Lattakia menargetkan posko-posko militer, menara-menara pengawas militer dan markas-markas militer.
(muhib al majdi/arrahmah.com)