KANDAHAR (Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) atau Taliban menyerang Departemen Investigasi di kota Kandahar pada Rabu (12/3/2014) pagi, sebagai bagian dari operasi “Khalid bin Walid”.
Dalam sebuah rilisan resmi yang dipublikasikan Shahamat, juru bicara IIA Qari Yousuf Ahmadi mengatakan bahwa operasi tersebut terjadi di daerah Naiha di kota tersebut pada pukul sekitar 10:00 waktu lokal. Penyerangan berawal ketika seorang Mujahid dari tiga Mujahid melepaskan peluru ke arah para penjaga yang sedang duduk-duduk di gerbang instansi pemerintah tersebut. Setelah itu, disusul oleh dua Mujahid lainnya yang merangsek ke dalam gedung.
Ahmadi menambahkan bahwa ketiga Mujahidin yang dilengkapi dengan senapan, granat dan rompi peledak itu menyerang pasukan musuh dengan tanpa ampun yang mengakibatkan tewasnya 23 pegawai departemen tersebut dan polisi, termasuk di antaranya seorang petinggi badan intelijen Afghan atau NDS. Selain itu, disebutkan juga puluhan aparat rezim boneka terluka dan sejumlah bangunan dan kendaraan di sekitar gedung rusak, menurut laporan awal.
Pasca serangan, pasukan penjajah dan antek mereka telah menutup tempat kejadian perkara dari publik dan dari wartawan.
“Para tentara asing dan tentara bayaran telah menutup tempat kejadian perkara dari publik untuk menyembunyikan sepenuhnya operasi dan tidak membiarkan siapapun termasuk para wartawan untuk mengakses tempat itu,” kata Ahmadi dalam pernyataan resminya.
Disebutkan bahwa tiga pemuda Islam pemberani yang melakukan serangan besar tersebut bernama Muhammad Yasin dari provinsi Uruzgan, Muhammad Omair dan Muhammad Fatih dari provinsi Kandahar.
Perlu diketahui, Mujahidin IIA menargetkan pejabat dan aparat rezim karena mereka bersekutu dengan para penjajah kafir pimpinan AS-NATO dalam memerangi kaum Muslimin dan Mujahidin di tanah Afghan. (siraaj/arrahmah.com)