BAMAKO (Arrahmah.com) – Sumber di pihak militer rezim sekuler Mali melaporkan kepada media massa pada Ahad (27/5/2012) bahwa mujahidin Al-Qaeda di negeri Maghrib (Al-Qaeda in the Islamic Maghreb, AQIM) merebut sebuah gudang besar persenjataan dan amunisi milik Tentara Nasional Mali di Gao, kota besar di wilayah Mali Selatan yang kini dikuasai sepenuhnya oleh mujahidin.
Kepada AFP, sumber di pihak militer Mali menyebutkan, “Kelompok Al-Qaeda di negeri Maghrib Islam merebut sebuah gudang bawah tanah berisi persenjataan dan amunisi di kota Gao. Gudang itu sangat besar, milik Tentara Nasional Mali.”
Sumber militer lokal di kota itu menambahkan, “Sungguh sangat mengkhawatirkan, kelompok Al-Qaeda di negeri Maghrib Islam bisa menemukan gudang bawah tanah persenjataan dan amunisi milik tentara nasional. Ini tentu akan memperkuat kekuatan militer mereka.”
Aliansi mujahidin Anshar Ad-Din Mali dan Al-Qaeda di negeri Maghrib Islam (AQIM) pada tanggal 22 Maret 2012 sukses merebut ibukota Bamako, Mali Selatan setelah terjadi pertempuran sengit selama beberapa minggu. Tentara Nasional Mali melarikan diri dari kota Bamako dan meninggalkan banyak persenjataan berat.
Dalam beberapa minggu terakhir, seluruh wilayah dan posisi strategis di Mali Selatan telah sepenuhnya dikuasai oleh mujahidin Anshar Ad-Din dan AQIM. Sumber di pihak militer rezim Mali menyebutkan, dengan persenjataan berat yang dibawa oleh mujahidin AQIM dari Libya pasca tumbangnya rezim Moammar Qaddafi dan persenjataan berat yang direbut mujahidin dari Tentara Nasional Mali, saat ini kekuatan militer mujahidin Anshar Ad-Din dan AQIM lebih kuat dari gabungan Tentara Nasional Mali dan Burkina Faso.
Pada hari Sabtu (26/5/2012) kelompok mujahidin Anshar Ad-Din Mali dan kelompok Ath-Thawariq yang menyempal dari Gerakan Nasional Pembebasan Azwad (National Movement for the Liberation of Azawad, MNLA) secara resmi menyatakan bersatu dan memproklamasikan negara Islam dan penerapan syariat Islam di Mali Selatan.
(muhib almajdi/arrahmah.com)