ZINJIBAR (Arrahmah.com) – Sedikitnya enam orang tewas dan puluhan terluka pada Senin (13/6/2011) ketika angkatan udara Yaman melancarkan serangan udara di provinsi Abyan, lapor Xinhua.
Roket ditembakkan oleh angkatan udara menghantam bangunan di perumahan sipil di kota Jaar.
Militer rezim Saleh mengklaim bahwa serangan tersebut dilaksanakan berdasarkan “fakta” bahwa Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) mungkin telah memiliki basis di kota tersebut. laporan menambahkan bahwa jumlah korban tewas mungkin akan meningkat.
Sementara itu, Mujahidin AQAP terus menyebarkan aktivitas mereka di kota pelabuhan strategis, Aden. Dilaporkan bahwa seorang perwira senior telah tewas di bagian selatan kota pelabuhan tersebut. Sebuah bom dikatakan telah meledak di dalam mobilnya.
Pada gilirannya, sejumlah media melaporkan bahwa sedikitnya 80 tentara rezim Saleh telah tewas dan lebih dari 200 terluka dalam dua minggu pertempuran di kota Zinjibar. Menurut sumber rezim boneka, 60 Mujahid gugur dan 90 terluka, namun angka ini belum mendapat konfirmasi dari pihak Mujahidin.
Sementara itu, Washington Post menulis bahwa Mujahidin AQAP berusaha untuk mendirikan kontrol atas bagian selatan Yaman, untuk mengambil wilayah laut yang aktif digunakan untuk mengekspor minyak ke negara-negara Barat.
Surat kabar itu menulis bahwa Mujahidin selain membebaskan Zinjibar, juga telah membebaskan beberapa kota lainnya. Tidak berhenti di sana, mereka terus bergerak ke provinsi-provinsi lain di wilayah selatan. Mujahidin AQAP dengan cepat berusaha mengambil kontrol atas wilayah selatan Yaman sebanyak mungkin.
Yaman sendiri merupakan negara strategis penting bagi AS dan Arab. Transit minyak dilakukan melalui perairan teritorial Yaman.
Washington Post melanjutkan bahwa rezim Yaman tidak mengizinkan wartawan asing memasuki Zinjibar. Oleh karena itu, mereka membuat kesimpulan berdasarkan percakapan telepon dengan penduduk setempat dan sumber lainnya.
Sebagian besar pemuda berjenggot mengenakan pakaian sipil melakukan kontrol atas jalan-jalan di zinjibar, tulis Washington Post. Warga menggambarkan Mujahidin adalah orang-orang yang sopan dan tidak menindas.
Terdapat sekitar 700 Mujahid di Zinjibar dan daerah sekitarnya, ujar pejabat rezim Saleh.
“Mereka ingin membentuk Imarah Islam,” ujar Mohammed al-Shuhairi (50) seorang jurnalis di al-Kowdm dekat Zinjibar.
Perlu diingat bahwa Imarah Islam Abyan telah diproklamasikan pada Maret 2011.
Muslim dari berbagai provinsi di Yaman dan juga negara lain datang ke Abyan. Mereka bersatu dalam sebuah organisasi militer yang disebut dengan Ansar al-Sharia, atau pendukung Syariah yang bekerja erat dengan Mujahidin AQAP.
Kontrol atas Zinjibar yang dilakukan oleh Mujahidin AQAP telah menemukan kesempatan untuk mempengaruhi pasokan minyak dunia. Selain itu mereka memiliki kesempatan untuk menyerang kota pelabuhan penting di Yaman, Aden. (haninmazaya/arrahmah.com)