(Arrahmah.com) – Mujahidin Jabhah Nushrah akhirnya merilis pernyataan resmi terkait serangan dahsyat terhadap Markas Besar Tentara Nasional Suriah di ibukota Damaskus pada Rabu (26/9/2012). Selain mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, Jabhah Nushrah juga menguraikan kronologi serangan heroik tersebut.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Jabhah Nushrah – Penjelasan no. 84
Perang meluluh lantakkan Mabes Tentara Nasional di Damaskus
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam, Yang menjaga hamba-hamba-Nya dan jika Ia mengambil mereka maka Ia memasukkan mereka ke dalam surga dan ridha-NYa, Yang membungkam musuh-musuh-Nya dan jika Ia menghancurkan mereka maka Ia memasukkan mereka ke dalam murka dan neraka-Nya. Amma ba’du.
Thaghut Bashar Asad, tentara dan pasukannya telah merajalela terhadap bangsa dan negara. Mereka telah membantai dan mengusir rakyat, menghancurkan dan meluluh lantakkan negeri. Sementara mayoritas umat Islam dan kaum beriman berada dalam kelemahan tanpa mengetahui apa yang harus mereka perbuat.
Hanya saja Allah Yang Maha Agung kekuasaan-Nya telah memudahkan sebagian tentara-Nya yang berperang di jalan-Nya, sehingga mereka melancarkan serangan demi serangan, melakukan operasi demi operasi terhadap fisik rezim durjana, sehingga dengan karunia Allah semata mereka bisa menimpakan kerugian dan menimbulkan luka bernanah terhadap rezim.
Seluruh umat Islam telah mengetahui kebiadaban sang kriminil rezim Bashar Asad terhadap penduduk muslim di negeri Syam. Maka pasukan jihad bangkit menghentakkan tali kekang kudanya, dan sebelum ini dengan karunia Allah semata, telah datang kepada kalian berita-berita tentang operasi-operasi mujahidin Jabhah Nushrah.
Pada hari ini, dengan karunia Allah semata, telah terbit atas umat Islam sebuah pagi yang penuh dengan kemuliaan iman dan pekikan jihad dari para singa Jabhah Nushrah saat mereka melancarkan serangan hebat terhadap Markas Besar Tentara di Umayyah Square di ibukota Damaskus. Maka markas besar itu menimbun para perwira militer, menjungkalkan singgasananya dan terbuktilah pada diri para mujahid yang heroik itu sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam, “Jika kami telah menyerang serambi negeri sebuah kaum, maka amat buruklah pagi hari para durjana.”
Berikut ini uraian rinci tentang serangan yang penuh berkah dan peperangan yang penuh kemuliaan tersebut:
Fase pertama
Pada pagi hari Rabu tanggal 26 September 2012 M jam 07.00 pagi, sang ksatria pelaku serangan bom syahid, Abu Muhannad Asy-Syami berhasil membawa mobil bermuatan penuh bom ke arah yang sejajar dengan gedung Markas Besar Tentara Nasional dari arah selatan. Saat ia telah mencapai titik terdekat yang tepat dengan bagian tengah bangunan, ia meledakkan dirinya sehingga mengakibatkan kehancuran hebat di bagian gedung Markas Besar dari arah tersebut. Ledakan berkekuatan dahsyat itu mencapai bagian dalam gedung, menewaskan banyak tentara, melukai banyak tentara lainnya dan menimbulkan kepanikan serta ketakutan luar biasa terhadap tentara yang lolos dari ledakan.
Fase kedua
Sebuah mobil penuh bom mengangkut regu perintis berkekuatan empat orang mujahid Jabhah Nushrah pelaku serangan syahid. Mobil itu meluncur ke pintu gerbang utama Markas Besar Tentara Nasional Suriah. Suasana kacau di kompleks gedung dimanfaatkan oleh keempat orang tersebut untuk memerintahkan para tentara yang piket di pintu gerbang untuk membuka pintu gerbang.
Para tentara tersebut mengira keempat saudara ini adalah para perwira tinggi yang bertanggung jawab atas keamanan Markas Besar. Mereka meyakini hal itu setelah melihat keempat saudara ini memakai seragam tentara yang sama dengan seragam yang mereka kenakan. Para tentara yang piket segera membuka pintu gerbang, maka mobil dan keempat saudara tersebut masuk ke dalam gedung dengan mengharap janji Allah Ta’ala:
( ادْخُلُواْ عَلَيْهِمُ الْبَابَ فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ غَالِبُونَ وَعَلَى اللّهِ فَتَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ )
“Masuklah kalian ke dalam pintu gerbang! Jika kalian telah memasukinya, niscaya kalian akan meraih kemenangan. Dan hendaklah kalian bertawakal kepada Allah semata, jika kalian benar-benar beriman.” (QS. Al-Maidah [5]: 23)
Mereka menembak mati setiap tentara di depan mereka dan mereka mulai melakukan serbuan masuk yang sangat berani.
Adapun serangan masuk ini mengingatkan kita kembali akan aksi heroiK sahabat Barra’ bin Malik radhiyallahu ‘anhu yang berbekal pedangnya saja menyerbu masuk ke dalam kebun kematian tempat nabi palsu Musailamah Al-Kadzab dan pasukannya mempertahankan diri. Keempat saudara tersebut, semoga Allah mereka dan para syuhada’ di sisi-Nya, menyerbu masuk ke dalam gedung Markas Besar Tentara.
Mereka menguasai lantai pertama gedung tersebut, dengan karunia dan pertolongan Allah semata, menembak matis etiap tentara dan perwira yang mereka temui dan kemudian membakar bagian dalam lantai satu gedung. Mereka lantas meledakkan mobil penuh bom yang mereka parkir di pintu gerbang utama dengan remote control dari kejauhan. Akibatnya ledakan keras dan api melahap bagian depan gedung. Kebakaran di bagian depan gedung berlanjut sampai jam 16.00 sore, bahkan setelahnya.
Keempat saudara itu kemudian naik ke lantai dua gedung, semoga Allah meninggikan derajat mereka di surga, untuk menguasai lantai dua. Mereka menembak mati setiap tentara dan perwira yang mereka temukan, kemudian mereka membakar ruangan lantai dua gedung.
Setelah itu mereka naik ke lantai tiga dan bertahan di lantai paling atas gedung tersebut, setelah mereka menembak mati semua tentara dalam lantai itu dan para tentara yang berjaga di halaman gedung. Mereka mulai menahan gempuraan sengit pasukan rezim Bashar Asad yang berbondong-bondong datang sebagai bantuan bagi pasukan di Mabes itu.
Keempat saudara itu bertahan dalam lantai paling atas gedung dengan menggunakan DShk, roket RPG, senapan mesin dan senapan serbu. Pertempuran sengit berlangsung selama tiga jam penuh, antara sebuah pasukan dengan persenjataan dan amunis lengkap melawan empat orang mujahid saja! Ya, hanya empat orang mujahid Jabhah Nushrah saja. Namun sungguh jauh perbedaan antara orang-orang yang berperang di jalan thaghut dan orang-orang yang berperang di jalan Allah ta’ala. Pertempuran itu baru berhenti saat masing-masing mujahid berpulang kepada rahmat Allah, semoga Allah menerima mereka dalam barisan para syuhada’.
Penyerangan ini sungguh sebuah peperangan yang sebenarnya, sebuah pertempuran yang sejati, mengembalikan dalam benak pikiran masyarakat apa yang bisa dilakukan oleh kaum beriman. Semoga operasi serangan ini dan serangan-serangan semisalnya mampu menghasung semangat orang-orang yang bercita-cita rendah untuk menggapai puncak kemuliaan.
Wahai umat Islam, janganlah menangisi kehinaan
Sungguh kemuliaan itu ditulis dengan pasukan-pasukan iman
Jika ia menimpakan kekalahan kepada rezim durjana
Dan wajah mereka terjungkal dalam serangan terhadap Mabes Tentara Nasional
Allah Maha Melaksanakan urusan-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya
Jabhah Nuhsrah li-Ahli Syam
Dari Mujahidin Syam di Medan jihad
Bidang Media
Janganlah Anda melupakan kami dalam doa Anda
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam
11 Dzulqa’dah 1433 H / 27 September 2012 M
(muhib almajdi/arrahmah.com)