LONDON (Arrahmah.com) – Jika di Indonesia masjid dilarang menyetel keras-keras suara tilawah beberapa waktu lalu karena dianggap mengganggu, di Inggris dan Kanada malah terbalik. Beberapa ujicoba sosial menunjukkan bahwa, orang non-Muslim yang diperdengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an merasakan kedamaian darinya. Demikian hasil ujicoba para Mahasiswa di Ottawa pada 25 Maret lalu.
Sementara itu, sebuah kejadian unik -yang bukan ujicoba- terjadi di salah satu masjid di London Selatan pada April tahun lalu. Seorang pria begitu tersipu dan terpesona saat ia melewati jama’ah shalat Jum’at. Bukan ia merasa aneh karena melihat orang-orang berhamburan di jalanan untuk mencium tanah secara berjamaah, namun ia merasakan efek mendengar ayat Qur’an.
Reaksi alami pria itu Arrahmah unggah kembali dari hasil dokumentasi seorang jamaah shalat Jum’at di halaman masjid di London Selatan pada YouTube, Selasa (7/7/2015). Saat ditanyai apa yang sedang dilakukannya, pria asing berbaju kuning itu hanya tersenyum simpul, lalu menampakkan tangannya memberi isyarat bahwa ia merinding.
Menyimak lantunan tilawah Muhammad Haruna Bukenya, seorang Imam salah satu masjid di London Selatan ternyata membuat pria berbaju kuning itu “merasa hamba”. Ia bahkan menengadahkan tangannya ke langit layaknya jamaah shalat istisqa yang bermohon kepada Allah meminta diturunkan hujan. Yaa..Salaam. Semoga pria tersebut Allah hadiahi hidayah yang indah. Aammiin.
Lantas bagi kita, maka di Syahrul Qur’an ini, mari kita hubungkan kembali jalinan batin kita dengan Al-Qur’an. Pun jika kita terbata melafalkannya, mari kita upayakan belajar memperbaiki cara kita bertilawah. Seandainya lidah kita masih kelu juga, Allah Al-‘Afuww akan mengampuni, sebab Dia Maha Bijaksana lagi Maha Memahami.
Oleh karena kekeluan itu, marilah kita tetap membacanya dengan kadar kemampuan masing-masing dalam tilawah, seraya menguatkan tekad agar tidak meninggalkan membaca Al-Qur an, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ”
“Orang yang mahir dalam membaca Al-Qur’an maka mereka bersama para duta (Malaikat) yang mulia lagi terpuji. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan sulit membacanya, maka baginya dua pahala.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 1898), maka baginya pahala bacaan dan pahala kesulitannya. [Sumber: Al-Muntaqa Min Fatawa fadilah Syaikh Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah al-Fauzan jilid 2/38]
(adibahasan/arrahmah.com)