PARWAN (Arrahmah.com) – Pejabat Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) mengatakan bahwa pasukan gabungan penjajah AS, Prancis dan boneka-boneka mereka dipaksa menarik diri alias dipukul mundur dari tiga daerah di distrik Siyagard dengan kerugian fatal dalam pertempuran sengit melawan Mujahidin IIA selama tiga hari, seperti dilansir situs Alemara, Jum’at (29/6/2012).
Berdasarkan laporan, awalnya para salibis itu yang memasuki daerah Waz Ghar, Qamchaq, dan Dashtak dengan jet tempur, helikopter dan drone mereka dibawah serangan sengit Mujahidin, kemudian salibis dan boneka-boneka mereka melakukan serangan terhadap Mujahidin yang berada di tiga daerah tersebut yang lantas dibalas oleh Mujahidin dengan serangan-serangan. Pertempuran sengit di provinsi Parwan itu berlangsung hingga tiga hari, yang menewaskan setidaknya 31 salibis dan boneka-boneka mereka tewas serta banyak lainnya yang mengalami luka-luka, sedang tank-tank musuh dan sejumlah kendaraan ranger turut hancur.
Setelah pertempuran berhenti, helikopter ambulans musuh membawa para ‘korban’ tewas dan terluka itu. Pasukan musuh yang tersisa di darat merampas mobil-mobil warga sipil setempat karena takut serangan-serangan Mujahidin dan mereka melarikan diri dengan mobil warga sipil itu.
Pada hari yang sama, di tempat lain, dilaporkan bahwa pagi hari di provinsi Nuristan beberapa 15 tentara boneka tewas dan puluhan lainnya terluka ketika lima pos mereka diserbu oleh Mujahidin, sementara beberapa mencoba melarikan diri dari medan tempur sedangkan sejumlah lainnya terpaksa terjebak dalam pertempuran dengan Mujahidin, sebeagaiama yang dilaporkan pejabat IIA, dan menambahkan bahwa Mujahidin telah merampas sejumlah senjata dan amunisi milik musuh. Allahu Akbar!
(siraaj/arrahmah.com)