ALJIR (Arrahmah.com) – Seorang mantan kepala intelijen Aljazair yang sebelumnya sangat gencar melakukan operasi “kontra-terorisme”, dilaporkan telah ditahan di penjara militer setelah penangkapannya di Aljir, ujar laporan harian El-Watan pada Ahad (30/8/2015).
Setelah dipaksa pensiun pada akhir 2013, Jenderal Hassan yang dilahirkan dengan nama Abdelkader Ait Ouarab, ditangkap di rumahnya pada Kamis (27/8) dan ditahan di penjara militer Blida yang berlokasi sekitar 50 km dari selatan Aljir, lanjut laporan El-watan.
Sumber keamanan mengonfirmasi penangkapannya namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Media pertama kali memberitakan penangkapannya pada Jum’at (28/8), tetapi belum ada konfirmasi resmi saat itu.
Selama dua dekade, Jenderal Hassan melakukan pertarungan tanpa henti melawan kelompok-kelompok Islam yang di cap “teroris” oleh negara. Namun mantan kepala badan intelijen Aljazair yang dikenal dengan DRS, berada di bawah pengawasan ketat sejak dipaksa pensiun melalui keputusan hakim militer.
Tuduhan terhadap dirinya termasuk kepemilikan senjata api, pemotongan informasi dan pembangkangan terhadap pemerintah, lansir El-Watan mengutip sumber-sumber pengadilan.
Selama lebih dari setahun, presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika telah mereformasi intelijennya, membebaskan mereka dari banyak misi yang kini berada di bawah kontrol langsung dari kepala militer. (haninmazaya/arrahmah.com)