ALJIR (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Aljazair mengatakan bahwa negaranya menentang pembagian Libya dalam keadaan apa pun, kantor berita Anadolu Agency melaporkan
Sabri Boukadoum menekankan bahwa Aljazair ingin menyelesaikan krisis Libya melalui dialog dan menjaga integritas wilayah kedaulatannya.
“Kami mengharapkan kembalinya perdamaian dan stabilitas sesegera mungkin di Libya sehubungan dengan integritas dan legalitas wilayah serta pilihan bebas rakyat Libya,” menteri mengatakan kepada Anadolu Agency.
Aljazair, jelasnya, bekerja untuk mencapai tujuan seperti itu, dan menjaga hubungan baik dengan semua pihak.
“Kami tidak ingin memisahkan [Libya] atau mengambil posisi apa pun yang dapat membahayakan integritas teritorial, masa depan, perdamaian dan persatuan Libya. Pembagian negara akan menjadi ancaman bagi semua orang, khususnya di negara-negara tetangga. ”
Aljazair, Boukadoum menunjukkan, mendukung hasil konferensi Berlin, dan bekerja sama dengan tetangga termasuk Tunisia dan Mesir dalam pertukaran pandangan tentang Libya.
“Kami mendesak penunjukan perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB sesegera mungkin,” tambahnya, menegaskan pentingnya penunjukan seperti itu bagi Libya.
(fath/arrahmah.com)