Sejumlah sumber media di ALJAZAIR, Senin kemarin melaporkan, kondisi kawasan Bani Aziz di Sathef, sebelah timur negara itu bergejolak akibat adanya polemik berkepanjangan seputar menyebarnya faham (baca: agama) SYI’AH di kawasan yang dikenal dalam sejarah sebagai tempat pertama kali munculnya embrio negara Obaidiah beraliran Syi’ah itu.
Surat kabar harian ‘Al Syuruq,’ dalam edisi Senin melansir, penduduk kawasan Bani Aziz tidak dapat menolerir eksistensi kesyi’ahan di tengah mereka dan sama sekali menafikan beralihnya kawasan itu menjadi tempat kunjungan suci bagi orang-orang Syi’ah atau tempat tumbuh kembangnya mereka di ALJAZAIR, bahkan di Sathef sekali pun.
Surat kabar itu juga mengatakan, pihaknya menerima sebuah penjelasan yang ditandatangani ketua Jam’iyat al-Manarah, Mushthafa bin Zaid, yang menegaskan bahwa penduduk kawasan Bani Aziz siap untuk melakukan unjuk rasa guna mengungkapkan sikap teguh mereka berpegang kepada mazhab SUNNI.
Ia menambahkan, sekali pun kawasan itu dikenal dalam sejarah sebagai tempat lahirnya negara Obaidiah, namun tak sehari pun ia akan menjadi tempat propaganda pemikiran SYI’AH bisa menginjakkan kakinya. Ia menegaskan, akidah semua penduduk kawasan itu adalah Salafi (mengikuti akidah as-Salaf ash-Shalih), sedangkan dalam mazhab fikih, maka mereka sama seperti penduduk ALJAZAIR lainnya yang menganut mazhab Maliki.
Jam’iyat al-Manarah meminta seluruh komponen masyarakat agar melakukan mobilisasi dan koordinasi untuk menunjukkan kesatuan penduduk setempat dan penolakan mereka terhadap setiap fenomena kesyi’ahan dalam bentuk hari kemarahan. Hal itu untuk memberikan pandangan bahwa setiap apa saja isu-isu yang berserakan mengenal hal itu hanyalah informasi keliru yang dibesar-besarkan, di mana tidak merefleksikan realitas yang sesungguhnya di lapangan.
Seperti diketahui, mayoritas penduduk ALJAZAIR beraliran SUNNI. Namun beberapa tahun terakhir tidak sedikit orang-orang ALJAZAIR berpindah ke aliran Syi’ah. Mereka lalu menyebarkan paham itu secara rahasia di tengah lapisan luas di masyarakat. Mereka sendiri mendapatkan doktrin Syi’ah itu sekembali mereka dari bekerja di Iraq, Syiria dan Lebanon.
Sampai saat ini, pemerintah sekuler di ALJAZAIR tidak melarang perkembangan aliran Syi’ah. Di beberapa kawasan kini, sudah mulai nampak walau pun secara malu-malu aktifitas Syi’ah, seperti di ibukota, Batinah, Sathef, Tayyarat, Sidi dan Bal Abbas.
Sumber: Alsofwah