RABAT (Arrahmah.com) – Otoritas Aljazair berencana membangun pangkalan militer di perbatasan barat negara itu dengan Maroko, menurut media setempat.
Tidak ada komentar resmi yang dibuat mengenai tuduhan tersebut.
Langkah ini terjadi hampir sebulan setelah pengumuman serupa dibuat oleh otoritas Maroko tentang pendirian pangkalan militer di perbatasan timurnya dengan Aljazair.
Menurut dua media, pihak berwenang Aljazair menganggap keputusan Rabat untuk membangun pangkalan militer di dekat perbatasan sebagai bentuk permusuhan terhadap Aljazair.
Pada bulan Mei, Perdana Menteri Maroko Saadeddine Othmani mengeluarkan dekrit untuk mengalokasikan 23 hektar untuk membangun pangkalan militer baru di gubernur Jaradah, sebelah timur kerajaan, dekat perbatasan Aljazair. Para pejabat kemudian mengklarifikasi bahwa tanah itu akan digunakan untuk barak militer dan bukan pangkalan militer.
Mereka menambahkan bahwa ini datang “dalam kerangka pergeseran barak militer di luar kota.”
Ini terjadi di tengah-tengah meningkatnya ketegangan kedua negara tersebut sebagai akibat dari wilayah Sahara Barat yang baru-baru ini digambarkan Aljazair sebagai wilayah yang diduduki.
(fath/arrahmah.com)