BAGHDAD (Arrahmah.com) – Aliansi Poros Nasional, blok Sunni terbesar di parlemen Irak, telah terpecah menjadi dua; Aliansi Pasukan Irak dan Aliansi Sumbu Nasional, mengikuti perbedaan internal di antara para anggotanya.
Perpecahan itu terjadi pada Senin (13/5/2019), beberapa jam setelah aliansi mengakhiri keanggotaan Ketua Parlemen, Mohammed Al-Halbusi, dalam persiapan untuk pemilihan ketua parlemen baru.
Sebagai tanggapan, 32 anggota parlemen Sunni menarik diri dari Aliansi Sumbu Nasional dan membentuk Aliansi Pasukan Irak yang dipimpin oleh Al-Halbulsi sementara perwakilan Sunni yang tersisa membentuk Aliansi Sumbu Nasional yang dipimpin oleh Khamis Al-Khanjar.
Seorang anggota Aliansi Pasukan Irak, Raad Al-Dahlaki, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa “aliansi yang baru dibentuk mewakili semua provinsi yang dibebaskan dari ISIS dan menyampaikan penderitaan mereka kepada parlemen untuk menemukan solusi bagi mereka.”
Para anggota aliansi semula telah menuduh masing-masing selama beberapa minggu terakhir menyuap anggota Dewan Provinsi Nineveh untuk memilih calon mereka untuk dipilih sebagai gubernur.
Anggota Aliansi Sumbu Nasional, Ahmed Jubouri, mengatakan kepada Anadolu bahwa “semua wakil bebas untuk memilih mitra politik mereka”. Dia kemudian menggambarkan tuduhan korupsi itu “tidak dapat diterima”.
(fath/arrahmah.com)