BIMA (Arrahmah.com) – Aksi tuntutan pembubaran Densus 88 semakin luas di suarakan masyarakat Bima,NTB. Kali ini (31/01/20013) puluhan orang yang terdiri dari pemuda dan masyarakat yang mengatasnamakan Persatuan Pemuda Rade (Perade) Bima turun konvoi dengan menggunakan satu mobil pick up & puluhan motor.
Masyarakat yang berasal dari salah satu desa di wilayah Sila (kecamatan Bolo & Madapangga), yang merupakan wilayah kelahiran alm.Bahtiar Abdullah, salah seorang korban Densus 88 awal januari 2013 lalu.
Massa yang memulai konvoinya sejak pukul 10.00 itu, meneriakkan hujatan atas tindakan-tindakan Densus 88 yang sewenang-wenang terhadap ummat Islam. Dan mengharapkan masyarakat waspada terhadap propaganda intelegen.
“Kita berharap tidak pernah terjadi lagi aksi penolakan jenazah korban kebrutalan Densus 88 di Bima, ummat Islam tidak boleh terprovokasi, masak lebih percaya Densus 88 yang kali tangan Yahudi itu dibandingkan sesama muslim?” ujar Koordinator Aksi, Abdul Haris dalam orasinya yang disampaikan melalui rilis kepada arrahmah.com, Jum’at (1/2/2013).
Bukan hanya orasi di tempat-tempat ramai,seperti persimpangan dan pasar. Massa juga membagikan selebaran sebanyak 1500 lembar. Isi pernyataan nyaris sama sebagaimana yang diusung Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima saat aksi Sabtu (26/01/13) lalu. Yang intinya menuntut pembubaran Densus 88 yang dianggap melakukan pendzaliman terhadap ummat Islam
“karena itu kami atas nama Pemuda di kabupaten Bima menuntut kepada Presiden, DPR RI dan Komnas Ham untuk secara bersama-sama segera melakukan pembubaran terhadap Densus ’88.” tegas Haris.
Aksi konvoi pemuda ini mendapatkan respon luar biasa disepanjang jalan yang dilalui, warga mengacung-acungkan tangan menyambut massa aksi,mereka menyumbang air putih,bahkan menggandakan surat pernyataan PARADE hinggga 1500 lembar dan membagi-bagikan pada warga sekitar. (bilal/arrahmah.com)