IDLIB (Arrahmah.com) – Mujahidin Suriah yang terdiri dari berbagai faksi termasuk Jabhah Nushrah, telah merebut kota Jisr al-Shughur di provinsi Idlib untuk pertama kalinya dalam perang yang memasuki tahun kelima pada Sabtu (25/4/2015).
Penangkapan kota strategis tersebut adalah yang terbaru dalam serangkaian kemunduran bagi pasukan rezim Nushairiyah di wilayah selatan dan utara.
Mujahidin Suriah dan kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan kota yang menghubungkan pesisir Lattakia dan Aleppo, kini sepenuhnya dikendalikan oleh pejuang Suriah.
“Seluruh Jisr al-Shughur sekarang dibebaskan, tidak ada lagi rezim di sana,” ujar perwakilan media Mujahidin Ahrar Syam yang mengambil bagian dalam pertempuran kepada Reuters.
Setelah menguasai kota, Mujahidin meneruskan serangan mereka dengan tujuan mendorong tentara rezim dari beberapa daerah yang masih dikuasai oleh rezim di provinsi Idlib.
Sisa bala bantuan pasukan rezim Nushairiyah berhamburan keluar kota, bahkan warga yang loyal kepada rezim pun ikut pergi meninggalkan kota. Padalah Mujahidin Suriah telah menyebarkan selebaran yang mengatakan menjamin keselamatan warga biasa (termasuk Nushairy) kecuali mereka yang ikut berperang.
Tentara rezim eksekusi tahanan
Seperti yang dilakukan oleh pasukan rezim di kota Idlib sesaat sebelum dikuasai oleh Mujahidin, kini mereka melakukan hal yang sama yaitu mengeksekusi para tahanan yang berada di fasilitas darurat di Jisr al-Shughur.
Rami Abdel Rahman, direktur SOHR mengatakan pasukan intelijen militer mengeksekusi tahanan yang ditahan di fasilitas darurat di Jisr al-Shughur.
“Anggota intelijen militer mengeksekusi 23 tahanan sebelum mereka mundur dari daerah Rumah Sakit Nasional di barat daya Jisr al-Shughur,” ujar SOHR seperti dilansir Al Arabiya.
Laporan menambahkan para tahanan itu ditahan di dekat gedung rumah sakit utama.
Bulan lalu, aliansi Mujahidin yang menamai dirinya Jaisyul Fath berhasil merebut kota Idlib, ibukota provinsi Idlib. Mereka sepakat untuk terus bersatu dalam pertempuran untuk Jisr al-Shughur.
Pembentukan aliansi sebelum pertempuran besar adalah salah satu faktor di balik kemajuan Mujahidin, ujar seorang sumber Al Arabiya.
Dengan menguasai Jisr al-Shughur, Mujahidin lebih dekat dengan provinsi Lattakia, kubu rezim Nushairiyah dan kini kurang dari 8 km dengan desa yang menjadi basis Nushairiy di dekat pantai.
“Jisr al-Shughur lebih penting daripada Idlib sendiri, sangat dekat dengan wilayah pesisir yang merupakan daerah rezim, pantai kini berada dalam jangkauan tembakan kami,” ujar Ahmad dari Ahrar Syam. (haninmazaya/arrahmah.com)