LAHORE (Arrahmah.com) – Setelah diprotes oleh para ulama dan tokoh Muslim Pakistan, pemerintah Pakistan di provinsi Khyber Pakhtunkhawa (KP) telah memasukkan kembali beberapa pelajaran agama Islam yang sempat disingkirkan oleh pemerintah sebelumnya.
“Pemberitahuan terkait restorasi kurikulum lama telah dikirim kepada otoritas terkait,” kata menteri pendidikan Atif Khan, seperti dilansir OnIslam.
“Kurikulum lama akan diberlakukan karena pemulihan dengan segera,” tambahnya.
Bab tentang sejarah hidup Nabi Muhammad (shalallahu ‘alayhi wa sallam), para sahabat beliau, penemu Pakistan Mohammad Ali Jinnah, dan pejuang kemerdekaan seperti Syed Ahmed Shaheed, dan lainnya dua tahun lalu digantikan dengan bab tentang mantan Raja Sikh Raja Ranjeet Singh, tokoh nasionalis Khan Abdul Ghaffar Khan dan lainnya oleh partai nasional Awami (ANOP).
Namun kurikulum tersebut tidak bisa diterapkan karena protes keras dari lapisan umat Islam. Tetapi pemerintahan partai Pakistan-Tehrik-e-Isaf (PTI) yang dipimpin oleh mantan pemain cricket Imran Khan telah menerapkan kurikulum kontroversiail tersebut pada tahun lalu sehingga memicu kritik luas.
Pemerintah PTI itu menghadapi respon keras dari Jamaat-e-Islami, salah satu partai Islam paling kuat di Pakistan. Mereka mengatakan bahwa mereka akan keluar dari pemerintahan jika kurikulum Islam tidak dimasukkan kembali dalam pendidikan di Pakistan.
Setelah setahun protes dan negosiasi, pemerintah KP akhirnya menyetujui untuk mengembalikan kurikulum lama Pakistan pada pekan lalu.
Kepala provinsi Jamaat-e-Islami, profesor Ibrahim Khan yang memimpin komite negosiasi partanya, mengkonfirmasi keluarganya pemberitahuan terkait restorasi kurikulum lama. Ibrahim mengatakan bahwa hal ini bukan masalah menang atau kalah antar partai, tetapi berkaitan dengan generasi Muslim.
“Ini bukan masalah menang atau kalah dari partai atau kelompok. Ini adalah masalah generasi kita selanjutnya,” ujarnya kepada OnIslam.net. (siraaj/arrahmah.com)