GAZA (Arrahmah.com) – Sejatinya sebuah negeri yang diberkahi, mak Gaza terbukti sebagai bagian Negeri Syam yang subur dan memakmur. Sebagaimana dilaporkan MEMO pada Rabu (1/10/2014), Jalur Gaza mulai mengekspor produknya ke pasar luar negeri pada Ahad (28/9), terutama ke Uni Eropa, kata seorang pejabat kemarin (30/9).
Dalam sebuah wawancara telepon dengan kantor berita Anadolu, direktur umum pemasaran dan penyeberangan di Kementerian Pertanian Gaza Tahsin Al-Sakka berkata bahwa, “Tiga puluh ton ubi jalar yang diekspor ke Uni Eropa ini merupakan ekspor pertama kalinya yang telah dihasilkan Gaza sejak 8 Juli.”
Dia menambahkan bahwa tanaman pertanian lebih lanjut akan diekspor dalam beberapa bulan mendatang termasuk bunga dan rempah-rempah. Hal tersebut menunjukkan bahwa daerah yang luas dan lahan pertanian menjadi sasaran kerusakan yang signifikan selama operasi militer “Israel” baru-baru ini di Jalur Gaza.
Sebelum perang, jalur diekspor stroberi, bunga, tomat, kentang, dan rempah-rempah, yang merupakan produk terkenal sektor mereka, diangkut melalui persimpangan Kerem Shalom.
Al-Sakka mengatakan bahwa ada lebih dari 1.200 hektar tanah ditumbuhi ubi jalar dan ekspor saat ini hanya sebagian kecil dari produk tersebut.
Jalur Gaza sedang menunggu konferensi yang akan diselenggarakan oleh para donor internasional untuk membantu rekonstruksi daerah yang rusak selama agresi Israel biadab itu. Masyarakat Jalur Gaza berharap untuk memberikan cetak biru untuk kemajuan sektor pertanian di Jalur Gaza, dan untuk mengembalikan ekspor ke tingkat sebelum mereka diblokade zionis durjana.
Departemen Pertanian Palestina memperkirakan bahwa ada $ 550 juta kerugian sektor pertanian di Jalur Gaza akibat penyerangan “Israel” penjajah. (adibahasan/arrahmah.com)