ALEPPO (Arrahmah.com) – Mujahidin Jabhah Nushrah kembali melakukan serangan bom syahid yang menggoncangkan pasukan rezim Nushairiyah Suriah di Aleppo. Dua orang mujahid dengan mengenakan rompi bom dan mengendarai mobil penuh bom menyerang dua posko militer dan asrama perwira tinggi militer dalam kompleks stadion Aleppo pada Ahad (14/4/2013). Lebih dari 50 perwira Garda Republik Suriah dan Dinas Intelijen Angkatan Udara Suriah tewas dalam seranagan tersebut.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Jabhah Nushrah – Penjelasan no. 307
Menyerang asrama perwira militer di kota Aleppo
Segala puji bagi Allah Yang menjadikan jihad di jalan-Nya sebagai puncak ketinggian ajaran Islam. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi yang diutus dengan pedang untuk meninggikan menara Islam, nabi kita Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Amma ba’du.
Target
Stadion Aleppo – Asrama perwira militer di desa Tajmil Furqan, kota Aleppo
Stadion Aleppo merupakan markas bagi para perwira Garda Republik Suriah dan Dinas Intelijen Angkatan Udara, sebagai pusat pengendalian operasi-operasi militer pasukan rezim Nushairiyah Suriah di Aleppo.
Waktu
Pukul 11.30 siang, hari Ahad, 4 Jumadil Akhir 1434 H / 14 April 2013 M.
Pengamatan dan survey target
Setelah melakukan pengamatan, pengawasan dan survey terhadap gedung yang di dalamnya menjadi pengendalian operasi-operasi militer di Aleppo, menjadi jelas bagi mujahidin bahwa gedung tersebut merupakan markas Pasukan Khusus Pengendalian Krisis (pasukan khusus anti terror) di kota Aleppo; juga menjadi asrama bagi mayoritas perwira Garda Republik dan Dinas Intelijen Angkatan Udara sebagai motor utama operasi-operasi militer rezim Nushairiyah Suriah. Mereka diperkuat oleh sejumlah milisi Syiah Shabihah, di antaranya para kru TV kriminal rezim Nushairiyah termasuk di dalamnya wartawan TV rezim Suriah yang sangat terkenal loyalitasnya kepada rezim bernama Shadi Halwah dan sejumlah rekannya.
Jalannya operasi
Keputusan telah bulat untuk menyerang markas pasukan rezim Nushairiyah ini, maka dipilihlah dua orang singa Islam yaitu Abu Fihr al-Halabi dan Abu Saif asy-Syimali ~semoga Allah menerima keduanya~. Rencana yang disiapkan adalah kedua orang mujahid ini melakukan serangan dengan dua mobil penuh bom. Kepahlawanan dua orang pahlawan ini mengingatkan kita akan para pelaku serangan tunggal pada generasi pertama Islam, karena kedua orang mujahid ini memiliki keberanian, keteguhan dan tekad baja. Alangkah mulianya dua orang singa ini.
Kedua mujahid ini lantas mengenakan rompi bom yang memuat lebih dari 30 kilogram bom dengan bahan high eksplosive, keduanya menyandang senjatanya lalu mengendarai sebuah mobil yang penuh dengan muatan bom, bergerak menuju target.
Setelah mengkaji jalan-jalan yang menuju markas pasukan musuh, ternyata kedua pahlawan itu harus melewati dua posko militer pasukan rezim Nushairiyah Suriah sebagai akibat pengamanan tingkat tinggi pasukan musuh terhadap kawasan tersebut, karena merupakan kawasan tempat tinggal para perwira tinggi militer pasukan Nushairiyah.
Kedua mujahid itu sampai pada posko militer pertama, lalu terlibat baku tembak sehingga menewaskan semua tentara di dalam posko militer pertama, segala puji bagi Allah semata. Kedua mujahid kemudian bergerak ke posko militer kedua, mereka berhasil menewaskan semua tentara di dalam posko militer tersebut dengan taufiq Allah semata.
Kedua mujahid itu lantas memarkir mobil mereka di pintu gerbang stadion Aleppo. Keduanya lantas menyerbu masuk ke dalam asrama para perwira militer dan menembak mati setiap perwira militer, tentara dan milisi Syabihah yang mereka temui di hadapan mereka. Keduanya lalu mengakhiri peperangan besar itu dengan berturut-turut meledakkan bom rompi mereka, sehingga menewaskan puluhan perwira pasukan Nushairiyah. Segala puji bagi Allah semata.
Beberapa menit kemudian didatangkan pasukan bantuan berupa kendaraan-kendaran yang dilengkapi senapan mesin DShK dan puluhan mobil yang mengangkut para perwira dan tentara rezim Nushairiyah dengan senjata dan amunisi lengkap.
Maka salah seorang mujahid Jabhah Nushrah meledakkan dengan remote control dari kejauhan mobil penuh bom yang telah diparkir oleh dua mujahid di pintu gerbang stadion Aleppo. Ledakan bom mobil itu menewaskan dan mencederai puluhan perwira dan tentara Nushairiyah. Mujahid itu kemudian menyingkir setelah memastikan bahwa serangan itu terlaksana sempurna sebagaimana yang telah direncanakan. Segala puji bagi Allah semata.
Hasil serangan
Hasil dari serangan yang penuh berkah ini ~berdasar data yang diperoleh oleh para ikhwah yang mensupervisi operasi ini~ adalah lebih dari 30 perwira militer senior Pasukan Khusus Pengendalian Krisis. Sebagian sumber telah menyebutkan bahwa korban tewas lebih dari 50 perwira, di tengah kebisuan dan usaha media massa rezim Nushairiyah Suriah guna menyembunyikan nama-nama mereka.
Di antara korban tewas adalah para perwira tinggi Garda Republik dan Dinas Intelijen Angkatan Udara. Diprediksikan di antara perwira yang tewas adalah Brigjend Muhammad Khudur, kepala Dewan Keamanan Aleppo, tokoh tertinggi militer di propinsi Aleppo.
Televisi resmi rezim Nushairiyah Suriah juga telah mengakui bahwa tim reportase loyalis rezim dan reporter loyalisnya, Shadi Halwah, tewas dalam serangan ini. Namun Televisi resmi rezim menyembunyikan jumlah dan nama-nama para perwira militernya yang tewas dalam serangan penuh berkah ini. Segala puji bagi Allah semata.
Allah Maha Melaksanakan urusan-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya.
Jabhah Nuhsrah li-Ahli Syam
Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’
Janganlah Anda melupakan kami dalam doa Anda
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam
11 Sya’ban 1434 H / 19 Juni 2013 M
(muhibalmajdi/arrahmah.com)