GAZA (Arrahmah.com) – Bahan bakar yang dibeli oleh Qatar tiba di satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza setelah masuk melalui “Israel”, ujar beberapa sumber, dalam upaya untuk mengurangi kondisi memprihatinkan di daerah kantong yang terkepung.
Sumber Palestina di perbatasan Karam Abu Salem di Gaza selatan mengatakan enam truk yang dipantau PBB dan membawa 450.000 liter bahan bakar telah menyeberang ke sana pada Selasa (9/10/2018).
“Bahan bakar Qatar menuju pembangkit listrik JalurGaza bertujuan untuk meningkatkan pasokan listrik di Gaza,” ujar juru bicara Hamas Hazem Qassem kepada kantor berita AFP.
Pengiriman itu bisa membantu mengurangi protes berbulan-bulan dan bentrokan di sepanjang perbatasan antara “Israel” dan Gaza, yang telah lumpuh akibat blokade selama lebih dari satu dekade.
Blokade telah merampas jalan bagi sekitar dua juta penduduk untuk mendapatkan komoditas penting termasuk makanan, bahan bakar dan obat-obatan.
Truk-truk memasuki Gaza membawa pengiriman pertama dari sumbangan bahan bakar oleh Qatar senilai 60 juta USD yang dimaksudkan untuk menyediakan bahan bakar yang cukup untuk satu-satunya pembangkit listrik di Gaza, yang diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan selama enam bulan, lansir Al Jazeera.
Selama berbulan-bulan, warga Gaza hanya menerima listrik rata-rata empat jam per hari.
Seorang juru bicara Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah, yang berbasis di Tepi Barat yang diduduki, menyuarakan ketidaksetujuan pengiriman bahan bakar.
“Setiap bantuan keuangan internasional ke Jalur Gaza harus melalui, atau dengan koordinasi pemerintah Palestina,” klaimnya yang menambahkan bahwa hal tersebut dalam rangka untuk “melestarikan” persatuan Palestina dan menghentikan rencana pemisahan Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (9/10), Azzam Al-Ahmad, seorang pejabat senior yang dekat dengan Presiden Mahmoud Abbas, mengancam akan melakukan tindakan pembalasan jika pengiriman bahan bakar terus berlanjut.
Bencana Kemanusiaan
PBB telah memperingatkan bahwa blokade belasan tahun oleh “Israel” telah mengakibatkan bencana kemanusiaan di Jalur Gaza.
Berdasarkan kesepakatan yang diperantarai PBB, Qatar membayar bahan bakar yang kemudian dikirimkan melintasi “Israel” dengan pemantauan PBB.
Seorang pejabat Qatar berbicara kepada Reuters pada Ahad (7/10) bahwa Doha berencana untuk membantu krisis kemanusiaan Gaza atas permintaan negara-negara donor PBB untuk mencegah eskalasi bencana kemanusiaan yang ada. (haninmazaya/arrahmah.com)