ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Setelah lebih dari 4141 hari, alhamdulillah, akhirnya pada tanggal 1 Agustus 2014, dengan karunia Allah SWT, yang Mahapengasih Mahapenyayang , tepatnya pada pukul 07:34 waktu Texas (08:34 waktu Washington DC), petisi Gedung Putih yang meminta pemulangan Aafia Siddiqui mencapai 100.012 tanda tangan. “Setelah sebelas tahun brutal ini merupakan kesempatan untuk mengakhiri mimpi buruknya,” demikian pernyataan dan ungkapan syukur yang dirilis dalam situs resmi freeaafia.org.
Menurut keluarga Aafia, dengan begitu, bulan ini mari kita panjatkan kepada Allah subhanahu wata’ala agar dijadikan sumber harapan dan motivasi bagi kita. Sayangnya, kita tidak punya cara untuk menghubungi Aafia untuk membiarkan ia tahu bahwa ribuan Muslim di seluruh dunia menyayanginya dan mencoba untuk memulangkannya ke rumah, menjumpai keluarganya.
Saat ini ia sedang ditawan tanpa komunikasi sebagai hukuman balasan atas banding yang diajukan di pengadilan dan permohonan ke Gedung Putih.
Petisi ini akan disampaikan kepada Presiden Obama. Dia dapat memilih untuk bertindak atas petisi ini dengan segera. Dia mungkin akan memutuskan untuk melihat lebih dekat ke dalam kasus ini. Atau dia mungkin juga bisa tidak memilih untuk bertindak sama sekali.
Kita hanya dapat berharap dan berdoa agar Ilahi Robbi memberi rasa kasih sayang dan keadilan kepada Obama yang akan membimbingnya dan memungkinkan Aafia pulang.
Apakah Presiden Obama memilih untuk bertindak di atasnya atau tidak adalah subjek untuk hari lain.
Hari ini, kata keluarga Aafia, “kami perlu mengucapkan terima kasih dan cinta untuk semua orang yang membantu membuat momen ini menjadi mungkin.”
“Kami berterima kasih kepada Mauri Saalakhan dan Suster Zeina untuk memulai petisi ini, dan untuk semua orang yang berpartisipasi. Kami merendahkan pada jumlah hits yang melebihi satu juta dalam dua minggu dan jutaan pesan melalui SMS, WhatsAap, dan tak terhitung jumlahnya yang mengirim surat dengan nama dan tanda tangan mereka. Kami berterima kasih kepada surat kabar yang memasang tanda untuk membantu kampanye.
Di seluruh dunia orang-orang hati nurani bersatu untuk membantu seorang wanita, padahal tidak satupun dari mereka pernah bertemu. Ia korban politik internasional, ditawan, disiksa, dan difitnah. Mereka telah menunjukkan bahwa ada orang-orang di seluruh dunia yang marah dengan ketidakadilan dan memiliki keberanian untuk mengangkat suara mereka. Kami tidak tahu semua nama Anda, tetapi Tuhan tahu siapa Anda. Kata-kata terima kasih kami tidak dapat menggambarkan rasa terima kasih kami atas dukungan Anda selain Allah dan karunia-Nya dan belas kasihan yang tak terhitung jumlahnya akan mengikuti semua di mana pun Anda berada.”
Demikian ucapan terima kasih disampaikan Keluarga Dr. Aafia Siddiqui yang kini menanti Allah Al-Latiif membalikkan hati penguasa Amerika. Insyaa Allah.
(adibahasan/arrahmah.com)