ALEPPO (Arrahmah.com) – Aleppo telah mengalami pemadaman listrik selama tujuh hari berturut-turut, sebuah kelompok pemantau mengatakan pada Jum’at (25/4/2014), sehari setelah sekitar 50 warga sipil gugur dalam serangan udara di sana.
Daerah kota dan pedesaan yang dikendalikan rezim “telah kehilangan listrik selama tujuh hari,” ungkap Observatorium Hak Asasi Manusia untuk Suriah atau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR).
Pemadaman listrik itu bertujuan untuk mencoba menghentikan angkatan udara diktator Assad menjatuhkan bom barel di Aleppo, tambah SOHR yang berbasis di Inggris.
Ratusan orang, terutama warga sipil, telah gugur dalam serangan udara besar-besaran di Aleppo yang diluncurkan pada pertengahan Desember.
Pada Kamis (24/4) saja, setidaknya 48 orang, termasuk tujuh anak, syahid, in shaa Allah, di seluruh provinsi Aleppo.
Tiga puluh dari mereka gugur dalam serangan udara di daerah pasar desa Atareb, ungkap Observatorium, merevisi jumlah korban sebelumnya.
Di tempat lain, pertempuran baru pecah di provinsi selatan Daraa, sehari setelah 31 pejuang syahid, in syaa Allah, dalam pengambilalihan bukit strategis, Tal Al-Jabiyeh, dekat kota Nawa.
Observatorium sebelumnya melaporkan jumlah korban yang meninggal atau tertawan tentara brutal Assad belum diketahui lagi.
Setidaknya, perang Suriah telah merenggut nyawa lebih dari 150.000 orang dalam tiga tahun, dan memaksa hampir setengah dari penduduknya meninggalkan rumah mereka.
Konflik pecah setelah rezim zhalim menerapkan tindakan keras terhadap gerakan damai yang menuntut revolusi.
(adibahasan/arrahmah.com)