JAKARTA (Arrahmah.com) – Jamaah Ansharusy Syari’ah (JAS) menyerukan kepada para ulama dan tokoh umat Islam, Ormas dan Orpol Islam, Imam-imam masjid, Khotib-khotib Jum’at, dan kaum Muslimin dan Muslimat secara umum agar memberikan pertolongan dan pembelaan kepada saudara-sudara kita sesama Muslim, walaupun berupa pertolongan yang paling kecil yaitu berupa doa Qunut Nazilah untuk kebaikan, keselamatan, dan kemenangan umat Islam di Suriah khususnya dan umat Islam di seluruh penjuru dunia umumnya.
“Mudah-mudahan usaha kecil ini dicatat oleh Allah sebagai wujud kecintaan kita kepada saudara sesama muslim dimanapun berada,” demikian tulis seruan JAS.
Diketahui, selama sembilan hari, sejak 22 April 2016, rezim Syiah Suriah yang dikendalikan oleh Basyar Al-Asad didukung oleh Iran dan Rusia, lakukan lebih dari 260 serangan udara, 110 artileri, 18 peluru kendali, 68 bom, membantai lebih dari 200 warga, serta lukai ratusan lainnya. Demikian laporan satuan tugas kedaruratan warga Syria Civil Defence, yang dikenal secara internasional bertugas menolong korban-korban serangan militer yang sudah berlangsung selama lebih dari lima tahun.
Akibat gempuran dan agresi militer itu, untuk pertama kalinya dalam kurun lebih dari 1 milenium (1000 tahun), masjid-masjid Aleppo tidak melakukan solat Jum’at pada 29 April 2016. Demikian dilaporkan kantor-kantor berita diantaranya Asy-Syarqul Awsath.
Aleppo (atau dalam bahasa Arab disebut حلب atau Halab) adalah nama salah satu kota tertua di dunia yang masih dihuni oleh manusia, dimulai sejak 5000 tahun sebelum Masehi. Aleppo juga kota terbesar di Suriah, ibukota propinsi paling utara, berbatasan dengan Turki. Kota Aleppo menempati kawasan seluas 190 Kilometer per segi, berpenduduk kurang lebih 2 juta jiwa.
Sejak Maret 2011, rezim Basyar Al-Asad memutuskan menggunakan kekerasan senjata untuk membunuhi, menteror, menangkapi, menyiksa sampai mati, warga Suriah, untuk mempertahankan kekuasaan keluarga dan kroninya. Akibat dari keputusan itu banyak wilayah Suriah yang terbelah dua. Ada yang warganya berhasil membebaskan diri dari kekuasaan diktator Asad, ada yang belum.
Berikut ini seruan JAS selengkapnya yang diterima redaksi Selasa ( 3/5/2016). .
SERUAN JAMAAH ANSHARUSY SYARI‘AH
No: 003/G-4/MS-Ansharusy Syariah/VII/1437
Tentang:
DOA QUNUT NAZILAH UNTUK KAUM MUSLIMIN DI SYAM KHUSUSNYA
DAN DI SELURUH DUNIA UMUMNYA
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Menimbang beberapa hal sebagai berikut:
1. Orang-orang mukmin satu sama lain saling bersaudara,
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٞ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” (QS Al-Hujurât: 10)
2. Orang-orang mukmin satu sama lain ibarat satu tubuh,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kecintaan sesama mereka, kasih sayang diantara mereka, dan sikap lemah lembut diantara mereka seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh mengeluh sakit maka anggota tubuh yang lain akan merasakan sakit pula dengan tidak nyenya tidur dan demam.” (HR Bukhari dan Muslim)
3. Kewajiban untuk saling tolong menolong sesama muslim dalam kebajikan dan takwa dan larangan saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan.
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ ٢
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS Al-Mâidah: 2)
وَإِنِ ٱسۡتَنصَرُوكُمۡ فِي ٱلدِّينِ فَعَلَيۡكُمُ ٱلنَّصۡرُ
“Dan jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan.” (QS Al-Anfâl: 72)
4. Hadits tentang Qunut Nazilah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Anas bin Malikradhiallâhu ‘anhu,
أَنَّ رِعْلاً وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي لَحْيَانَ اسْتَمَدُّوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عَدُوٍّ فَأَمَدَّهُمْ بِسَبْعِينَ مِنَ الْأَنْصَارِ كُنَّا نُسَمِّيهِمُ الْقُرَّاءَ فِي زَمَانِهِمْ كَانُوا يَحْتَطِبُونَ بِالنَّهَارِ وَيُصَلُّونَ بِاللَّيْلِ حَتَّى كَانُوا بِبِئْرِ مَعُونَةَ قَتَلُوهُمْ وَغَدَرُوا بِهِمْ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَنَتَ شَهْرًا يَدْعُو فِي الصُّبْحِ عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي لَحْيَانَ
“Bahwa Kabilah Ri’lan, Dzakwan, Usaiyyah dan Lahyan pernah meminta bantuan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk menghadapi musuh mereka. Maka baginda mengutus bantuan sejumlah 70 orang sahabat dari kalangan sahabat Anshar. Mereka para sahabat tersebut dikenal dengan sebutan al-Qurra pada zamannya, yaitu orang yang mengantarkan makanan untuk orang-orang yang memerlukan pada siang hari dan banyak menunaikan shalat pada malam hari. Selanjutnya, sampailah mereka pada suatu tempat bernama Bi’ru Ma’unah. Namun tiba-tiba mereka dikhianati dan bahkan dibunuh oleh kabilah-kabilah di sana. Kemudian sampailah berita itu kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Lalu, baginda membaca Qunut (Nazilah) selama sebulan penuh, termasuk melaksanakan qunut tersebut dalam shalat Subuh, sebagai doa untuk dikenakan balasan atas pengkhianatan Bani Ri’lan, Dzakwan, ‘Usayyah dan Bani Lahyan.” (HR Bukhari)
Dan hadits,
قَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم شَهْرًا مُتَتَابِعًا فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَصَلَاةِ الصُّبْحِ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ إِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ مِنَ الرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ يَدْعُو عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَيُؤَمِّنُ مَنْ خَلْفَهُ
“Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam telah melakukan Qunut selama sebulan terus-menerus pada waktu shalat Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya’ dan shalat Subuh di penghujung setiap shalat, ketika beliau mengucapkan, ‘Sami’allâhu liman hamidah’ pada rakaat yang terakhir. Beliau melaknat kampung Bani Sulaim, Ri’lin, Dzakwan, Ushayyah dan diamini oleh makmum di belakang beliau.” (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim)
Imam Syafi’i rahimahullâh menjelaskan, “Apabila turun musibah kepada kaum muslimin, disyariatkan membaca Qunut Nazilah pada seluruh shalat wajib.” (Syarhus Sunnah karya Al-Baghawi 2/279).
5. Kondisi umat Islam di Suriah khususnya Aleppo yang dalam sepekan ini dibombardir oleh serangan udara terkutuk rezim Nushairiyah sehingga menyebabkan lebih dari 240 orang meninggal dunia.
6. Serta kondisi umat Islam di seluruh penjuru dunia yang sedang mendapatkan tekanan, pemenjaraan, pembantaian, dan bentuk-bentuk kezhaliman lainnya.
Maka atas berbagai pertimbangan di atas Jamaah Ansharusy Syari’ah menyerukan kepada:
1. Para ulama dan tokoh umat Islam,
2. Ormas dan Orpol Islam,
3. Imam-imam masjid,
4. Khotib-khotib Jum’at, dan
5. Kaum muslimin dan muslimat secara umum
Agar memberikan pertolongan dan pembelaan kepada saudara-sudara kita sesama muslim, walaupun berupa pertolongan yang paling kecil yaitu berupa doa Qunut Nazilah untuk kebaikan, keselamatan, dan kemenangan umat Islam di Suriah khususnya dan umat Islam di seluruh penjuru dunia umumnya.
Demikian seruan ini disampaikan sebagai anjuran kepada seluruh anggota Jama’ah Ansharusy Syari’ah khususnya dan kepada seluruh kaum muslimin pada umumnya sesuai dengan kadar kemampuannya masing-masing. Mudah-mudahan usaha kecil ini dicatat oleh Allah sebagai wujud kecintaan kita kepada saudara sesama muslim dimanapun berada.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Jakarta, 24 Rajab 1437 H / 2 Mei 2016
Jamaah Ansharusy Syari’ah
Imaroh Markaziyyah
Majelis Syari’ah
Qoid
Ust. Fuad Al-Hazimi |
Katib
Ust. Ahmad Junaidi |
Amir Jamaah Ansharusy Syari’ah
Ust. Mochammad Achwan
(azmuttaqin/arrahmah.com)