BAGHDAD (Arrahmah.com) – Seorang pejabat intelijen senior Israel telah dilaporkan membangun ruang operasi rahasia di Irak utara untuk menghasut protes anti-pemerintah di Suriah dalam upaya untuk mengacaukan negara tersebut.
Ruang operasi, yang dilengkapi dengan teknologi pengintai yang canggih, memungkinkan Tel Aviv untuk membajak jaringan telekomunikasi Suriah, seorang koresponden Press TV melaporkan pada hari Selasa (15/3/2011).
Proyek spionase ini, menurut laporan, bertujuan untuk menggoyahkan Suriah dan menciptakan pembagian antara Suriah melalui pengembangan sel-sel pengintai yang beroperasi di dalam Suriah.
Laporan itu datang saat sejumlah wargaa Suriah menerima pesan teks dalam beberapa hari ini yang menyerukan protes anti-pemerintah untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Pasukan intelijen Suriah kemudian menemukan bahwa pesan tersebut telah dikirim oleh unit intelijen tentara Israel yang ditempatkan di distrik Tel Hashomer di Gush Dan, Israel tengah.
Pada bulan Desember, sejumlah mata-mata Israel telah diidentifikasi di Suriah dan Lebanon setelah pengakuan dari warga negara Mesir yang dicurigai mata-mata untuk Israel.
Seorang pengusaha Mesir yang berusia 37 tahun, Tareq Abdul Razzak, telah mengaku pada Desember tahun lalu, bahwa selama tiga tahun terakhir, ia telah melakukan beberapa kunjungan ke ibukota Suriah, Damaskus, dengan paspor dan identitas palsu dengan dalih melakukan perjalanan bisnis.
Tersangka mengatakan ia telah menyerahkan sejumlah uang pada otoritas keamanan Suriah.
Abdul Razzak telah menyerahkan laporan yang telah disampaikan kepada Mossad dari seorang pejabat keamanan Suriah pada para penyelidik. (althaf/arrahmah.com)