YOGYAKARTA (Arrahmah.com) – Umat Islam melalui Forum Umat Islam (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan alasan mereka menolak kebaktian pembaruan iman nasional (stephen tong) di kridosono, Kamis 16 april 2015. Berikut ini keterangan tertulis FUI DIY yang menghimpun puluhan Ormas Islam ini, yang diterima redaksi.
-
Stephen Tong punya sejarah kelam tentang kristenisasi di Indonesia. Di Internet dia mengklaim telah Mengkristenkan 3000 orang dari seluruh Indonesia (bukti bukti data sudah kita serahkan Kapolda DIY)
-
Acara serupa beberapa kali sudah dilaksanakan dan tidak sesuai dengan perijinan, didalamnya terdapat pengobatan palsu yang direkayasa seolah olah sembuh karena mukjizat, dan terdapat rekayasa orang berpakaian muslim/muslimah (padahal bukan) disembuhkan kemudian bersedia dibabtis.
-
Penyebaran undangan dan publikasi ganda, sebagian untuk kaum mereka, yang sebagian untuk masyarakat umum, sehingga banyak masyarakat Muslimin yang datang dengan iming iming pengobatan gratis, dan pada akhirnya terjebak pada pembabtisan.
-
Daerah Istimewa Yogjakarta merupakan wilayah Kasultanan Islam. Hak hak mayoritas Muslimin harus dihormati, begitu juga kami menghormati ketika kaum Muslimin dalam kondisi minoritas (misalnya di Bali dan Sumatera). Bertahun tahun masyarakat tumbuh dengan kearifan lokal yang memang berbeda beda di setiap wilayah. Sekarang ini muncul provokator semacam Stephen Tong dan kroni kroninya, yang mencoba merusak tatanan itu. Targetnya adalah kaum mayoritas dianggap intoleran dan kaum minoritas merasa tertindas, padahal kita tahu di Jogjakarta ini masyarakat beragama hidup dengan rukun dan damai.
-
Demi terus berlangsungnya kedamaian dan ketentraman kehidupan beragama di Jogjakarta, maka dengan ini kami menolak acara tersebut dilakukan dengan terbuka dan ditempat umum yang mayoritas Muslimin sehingga menimbulkan potensi Kristenisasi, dan kami menghimbau agar acara tersebut dibatalkan atau dipindahkan ke Gereja.
(azmuttaqin/arrahmah.com)