(Arrahmah.com) – Alan Rooney masuk Islam pada tahun 2016. Perjalanan spiritualnya dimulai saat mendengar adzan saat liburan di Turki.
Pria tengah baya asal Skotlandia itu bercerita mengapa ia masuk agama Islam tanpa pernah bertemu dengan seorang Muslim.
Alan Rooney tinggal di daerah pegunungan Skotlandia, Inverness dan perjalanannya sampai masuk Islam dimulai saat ia berlibur ke Turki.
Rooney mendengar suara adzan dari masjid setempat saat berlibur di pantai Turki dan mulai saat itu ia memulai perjalanan spiritualnya.
Rooney merupakan salah satu dari sekitar 50 pria Inggris dari berbagai latar belakang yang masuk Islam dan menjadi responden penelitian Pusat Studi Islam, Universitas Cambridge.
“Begitu kembali ke Inverness, saya ke toko buku dan membeli Quran dan mulai membacanya. Saat membacanya, saya meminta kepada Tuhan untuk menuntun saya dalam perjalanan ini,” kata Rooney kepada BBC Indonesia.
“Saya juga mulai shalat,” kata Rooney dan menambahkan ia banyak melakukan penelitian melalui online tentang Islam.
“Saya terus membaca Quran, saya baca tiga kali, mencari kelemahannya. Namun tidak ada. Saya merasa nyaman dengan semuanya,” tambah Rooney sebelum akhirnya ia membaca syahadat.
“Jadi saya masuk Islam tanpa pernah bertemu dengan Muslim sebelumnya (di seputar tempat tinggal),” kata Rooney.
Proses belajar tentang Islam ini memakan waktu 18 bulan dan bercerita bahwa ia “melakukan shalat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan.”
Rooney mengatakan selama Ramadhan dengan waktu puasa di Inverness – yang terpanjang di Inggris dan hampir 20 jam- ia lebih banyak beribadah termasuk dengan melakukan shalat tarawih.
“Paling tidak tiga kali sehari saya shalat di Masjid Inverness, termasuk shalat Jumat.”
“Saat Idul Fitri adalah saat di mana saya bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara dan bahasa, bersilaturahmi satu sama lain.”
Penyusun laporan tentang pengalaman 50 pria yang pindah agama, Shahla Suleiman mengatakan kepada BBC Indonesia penelitian ini diharapkan akan membuka diskusi lebih lanjut tentang “bagaimana pengalaman mereka yang masuk Islam dalam Inggris kontemporer”.
Hasil penelitian ini akan diinformasikan kepada “non-Muslim, pengambil keputusan dan media tentang berbagai isu terkait mereka yang pindah agama menjadi Muslim di Inggris, kata Shahla.
Saat ini terdapat ratusan Muslim di Inverness walaupun jumlahnya terus berubah karena banyak yang bekerja musiman.
Waktu puasa di daerah pegunungan Skotlandia ini paling lama di Inggris.
“Di Highlands (pegunungan), hari tak pernah benar-benar gelap. Namun kami tetap beraktifitas,” kata Waheed Khan, seorang dokter dan juga pengurus Masjid Inverness, masjid yang terletak di sisi paling utara Inggris.
“Tantangannya adalah membuat jadwal waktu Ramadan,” tambah Khan.
Waktu puasa paling panjang di Inverness akan jatuh pada akhir bulan Juni dengan imsak pada pukul 02.48 dan buka pada pukul 22.23.
(*/Arrahmah.com)