SURIAH (Arrahmah.com) – Dimanakah akal ISIS dalam menerapkan syari’at? Darah orang kafir yang belum sampai halal untuk dibunuh saja dieksekusi oleh mereka, nauzhubillah. Sebagaimana dilaporkan The Site Intel Group, petugas kemanusiaan Alan Hening yang telah dijamin keselamatannya oleh kaum Muslimin, akhirnya tewas dipenggal oleh ISIS pada Jum’at (3/10/2014).
Segera setelah eksekusi, ISIS merilis video berdurasi satu menit dan sebelas detik dengan judul “pesan lain untuk Amerika dan Sekutunya” pada hari yang sama (3/10). ISIS terang-terangan menunjukkan pemenggalan pekerja bantuan kemanusian berkewarganegaraan Inggris Alan Henning. Seperti modus sebelumnya, video itu diikuti prosesi memperkenalkan sandera lain, Peter Edward Kassig, seorang pekerja bantuan kemanusiaan lain asal Amerika.
Dalam video tersebut, Henning memperkenalkan dirinya dan menyatakan, “Karena keputusan parlemen (Inggris) untuk menyerang ISIS, maka saya, sebagai anggota masyarakat Inggris, sekarang akan membayar harga untuk keputusan itu.”
Menyusul pernyataan Henning ini, suara seorang milisi ISIS yang sama pada video pemenggalan David Haines mengatakan, “Darah David Haines dulu ada di tanganmu, Cameron. Alan Henning juga akan dipenggal, tetapi darahnya ada di tangan Parlemen Inggris.”
Setelah segemen pemenggalan Alan, milisi itu kemudian memperkenalkan Kassig, yang menyatakan, “Obama, Anda telah memulai pengeboman udara di Suriah, yang terus membunuhi rakyat kami. Maka benarlah jika kami teruskan memenggali leher rakyatmu.”
Dengan dirilisnya video tersebut, ISIS benar-benar terbukti begitu sombong dan angkuh. ISIS tidak mengindahkan nasihat para ulama Rabbani seperti, Abu Muhammad Al-Maqdisi, Abu Qatadah, dan lainnya, serta yang terakhir Abu Bashir At-Thurtusi hafidzahullah pada Kamis (25/9).
Kesombongan ISIS si jagal akan hancur dengan pengkhianatan
Seperti nasihat Syaikh Abu Bashir At-Thurtusi hafizahullah yang diterjemahkan oleh tim Muqawamah Media pada Rabu (1/10/2014) bahwa, Al Adnani si juru bicara pembela Daulah palsunya yang bernasib sial, telah mengajak Muslimin melakukan perbuatan curang, mengimbangi ketidak berdayaannya untuk mempertahankan dirinya dengan perbuatan curang.
Menurut Syaikh At-Thurtusi, dengan menganjurkan perbuatan curang, yakni mencederai atau bahkan menyerang pihak yang dilindungi jaminan keselamatan (aaman) oleh kaum Muslimin, berarti sama dengan mengajak Ummat Islam untuk berbuat curang. Sungguh ISIS adalah mahluk curang yang paling buruk lagi kejam dan tercela!
ISIS yang diwakili Al-Adnani mengajak Muslimin berbuat curang, maka dia akan dihancurkan dengan kecurangan juga. Mereka akan mati dengan dikhianati oleh anggota mereka yang lain, seperti besi kokoh yang hancur dikeroposi karat dari dalam tubuhnya.
Syaikh At-Thursi menegaskan bahwa seluruh dunia akan melawan ISIS dan ISIS membuat diri mereka dikuasai oleh musuh dengan cara yang curang. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam:
ما نَقَضَ قَوْمٌ العَهْدَ إلا سُلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوُّهُمْ
“Kaum yang suka merusak perjanjian, maka mereka pasti dikuasai oleh musuhnya” [Shahih At Targhib: 765]
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam juga bersabda:
مَا نَقَضَ قَوْمٌ الْعَهْدَ قَطُّ إِلاَّ كَانَ الْقَتْلُ بَيْنَهُمْ
“Tidaklah suatu kaum merusak janji sama sekali kecuali akan ada pembunuhan di antara mereka” [Shahih At Targhib: 3005]
Kematian Alan Henning mengecewakan para sahabat
Tanpa tedeng aling-aling, ISIS tega memenggal seorang relawan kemanusiaan sekaligus seorang sahabat kaum Muslimin, Alan Henning. Tidakkah ISIS memiliki hati dan nalar untuk membedakan siapa yang sebenar-benarnya musuh Islam dan siapa pembela Ummat Islam yang tertindas?
Masih hangat dalam ingatan kita saat sahabat Alan, sesama petugas kemanusiaan memohon pembebasan pria berwelas asih terhadap Muslimin Suriah itu? Masih ingatkah wahai ISIS dengan seruan dari janda Dr. Abbas Khan, yang syahid dalam menolong Muslimin Suriah? Tidakkah ISIS lupa akan sederet video dan seruan tertulis dari Muslimin sedunia di media sosial untuk membebaskan Alan Henning nan dermawan?
Sungguh mereka akan sangat kecewa mengetahui bahwa sahabat kemanusiaannya telah tewas di tangan pembunuh keji yang mengatasnamakan Islam, agama kasih sayang dan perdamaian.
Yakinlah bahwa dengan insiden pelanggaran syari’at perlindungan dan keselamatan terhadap non-Muslim ini (amaan), maka akan ada perlawanan dari setiap jiwa Ummat Islam. Allah pasti tidak akan membiarkan Ummat Islam dicoreng citranya oleh segelintir manusia yang melakukan penistaan agama dengan menumpahkan darah yang tidak halal, bahkan di Hari ‘Arafah, dimana manusia semestinya menyucikan dirinya, bersebab manusia berimanan berharap dosanya akan diampuni Allah subhanahu wata’ala. Subhanallah. (adibahasan/arrahmah.com)